![]() |
Add caption |
Jepara - Bagi Syaiful Mustaqim, warga desa Margoyoso RT.02
RW.03, kecamatan Kalinyamatan, Jepara menjadi dosen belum pernah menjadi
angan-angannya apalagi menjadi dosen dadakan. Tetapi karena tidak sengaja sowan
ke rumah H Hisyam Zamroni dan kebetulan tahun ini beliau menunaikan ibadah haji
lagi akhirnya untuk mengisi kekosongan jam mata kuliah di Sekolah Tinggi Agama
Islam Mathaliul Falah (STAIMAFA) Pati beliau memintanya untuk menjadi asisten
dosen.
Mendapat permintaan dari Pak Hisyam yang juga Kepala KUA
Karimunjawa ia lantas mengiyakan mesti belum tahu seluk-beluk mata kuliah yang
diajarkan. “Saya bilang InsyaAllah kepada Pak Hisyam,” jawabnya.
Ternyata lelaki alumni IAIN Walisongo Semarang yang dikenal
oleh Pak Hisyam berkecimpung di media didaulat untuk mengisi perkuliahan
jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) semester 5 mata kuliah Pendekatan
Partisipasi Masyarakat. “Pak Hisyam meminta saya memberikan mata kuliah tentang
Partisipasi Masyarakat tentang Permediaan,” katanya.
Atas permintaan itu, pembimbing ekskul jurnalistik MA
Walisongo Pecangaan tidak menolaknya dengan alasan kesempatan tidak akan datang
untuk kedua kalinya. “Alhasil dua minggu sebelum beliau berangkat saya
diajak ke kampus. Disana saya hanya berdiam diri di kantor, hanya berkenalan
dengan dosen dan karyawan yang lain,” imbuhnya.
Pengalaman
Meski hanya dijatah tiga kali pertemuan tetapi ia
mengungkapkan mendapatkan pengalaman baru. “Sebab biasanya saya sering bertemu
dengan pelajar dan santri untuk agenda jurnalistik. Kalau ini nuansanya lain
bertemu dengan mahasiswa,” ungkapnya.
Sebelum berangkat ke kampus, sehari atau dua hari ia mesti
belajar terlebih dahulu materi yang akan dijarkan kepada mahasiswa. Materi itu
ia dapatkan dari internet.
Saat pertama kali masuk ke kelas Sabtu (22/10) lalu dengan
didampingi temannya Ali Khomsin ia sempat nervous dan mengeluarkan
keringat dingin untuk beberapa menit. “Tak tahu kenapa pertama kali ketemu
dengan mahasiswa grogi keluar keringat di muka tetapi setelah itu hilang,”
akunya.
Meski demikian, mahasiswa bisa menerima materi yang ia
sampaikan. “Jujur saja saya memang baru latihan untuk menjadi dosen. Alhmadulillah
mahasiswa bisa menerima yang saya sampaikan. Beberapa pertanyaan juga
dilontarkan oleh beberapa mahasiswa,” tambahnya. (FM)
0 Response to "Syaiful Mustaqim, Mendadak Jadi Dosen"
Post a Comment