![]() |
Bidan Nurwakhidah, di ruang kerjanya |
Demak – Bagi Nur Wahidah pekerjaan Bidan yang ia jalani sekarang selain untuk mencari materi juga merupakan kerja social atau kemanusiaan . Oleh karena itu setelah lulus dari STIKES “ Widya Husada “ tahun 2008 ia mencoba melamar pekerjaan sebagai Tenaga Wiyata Bhakti di Puskesmas Pembantu (Pustu) desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak . Meski saat ini dia hanya mendapatkan uang lelah sebagai darma baktinya , namun itu bukan tujuan utama yang dia harapkan. Dengan bekerja membantu Bidan Desa melayani masyarakat , maka ilmu yang ia dapatkan di bangku kuliah dapat dipraktekkan secara langsung. Selain memberikan pengobatan ringan kepada ibu dan anak , suntik KB , juga menangani persalinan .
“ Ya harapannya
ya bisa diangkat menjadi PNS sebagai Bidan Desa resmi , namun karena rezeki
belum sampai meski sudah 3 kali saya mengikuti tes CPNS gagal terus . Oleh
karena itu sampai saat ini saya masih wiyata di Puskesmas Pembantu Desa
Kedungmutih pagi sampai siang hari . Sedangkan sore sampai malam saya buka
praktek di rumah “, ujar Bidan Nur
Wakhidah pada Wartawan yang menemui di rumahnya.
Nur Wahidah
mengemukakan, pada awalnya seusai lulus di Madrasah Aliyah Banat NU Kudus dia
berkeinginan untuk melanjutkan sekolah guru . Namun ayahnya menyarankan untuk
melanjutkan sekolah Bidan atau Perawat . Dengan pertimbangan warga desanya saat
itu sudah banyak yang melanjutkan sekolah dengan mengambil jurusan guru . Oleh
karena itu dia diberi masukan ayahnya untuk mengambil sekolah kesehatan yang
seterusnya mendaftarkan diri ke STIKES
“Widya Husada” Semarang yang jaraknya lebih dari 50 Km dari tempat tinggalnya.
Pada awal
kuliah ada rasa canggung karena tidak sesuai dengan keinginan hatinya , namun
dengan dorongan ayahnya itu ia mulai semangat kuliah , apalagi setelah bertemu
dengan teman-teman lainnya dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Semangatnya
untuk belajar semakin lama semakin tinggi sehingga waktu tiga tahun tidak
dirasakan berat . Selain belajar teori dia juga belajar praktek secara langsung
di Rumah Sakit Bersalin menangani persalinan yang menjadi tugas utamanya. Pada
awalnya melihat persalinan rasanya cukup ngeri dan takut , namun karena
terbiasa hal itu tidak menjadi halangan baginya sehingga menangani persalinan
saat ini ia enjoy saja.
“ Dulu ketika
awal praktek rasanya tubuh saya
gemetaran melihat ibu yang sedang melahirkan , namun kini mintanya
setiap hari ada ibu yang melahirkan terus . Kalau tidak ada ada ibu yang melahirkan
tangan ini justru gemeteran terus mas “, aku Nur Wakhidah sambil tersenyum.
Selain wiyata
bhakti membantu Bidan Desa di Puskesmas Pembantu Desa Kedungmutih pagi sampai
siang hari . Sore harinya ia membuka praktek di rumahnya setelah surat ijin
praktek Bidannya keluar awal tahun 2011 ini . Meski belum ramai seperti Bidan
yang sudah lama membuka paktek , namun setiap harinya sudah ada satu dua pasien
yang mendatangi tempatnya praktek yang kebanyakan masih tetangganya dan juga
warga desa tetangga. Agar kemampuannya melayani masyarakat terus bertambah dan berkembang selain belajar dengan Bidan Desa di Puskesmas
Pembantu ,iapun rutin mengikuti pertemuan IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) Cabang
Demak.
Ketika ditanya
sampai kapan dia terus berwiyata bakti ?
Selama masih tinggal di desanya meski belum diangkat menjadi PNS dia terus
mengabdikan kemampuannya untuk membantu dan melayani masyarakat .Menjadi
pegawai Negeri atau tidak bukan halangan untuk terus mengabdikan kemampuannya
untuk masyarakat . Kondisi masyarakat desa saat ini masih memerlukan
pendampingan agar pola hidup sehat terbiasa pada keluarga , utamanya dari
golongan yang kurang mampu . Meski saat ini berobat bagi mereka sudah
digratiskan pemerintah , namun gaya atau pola hidup sehat harus terus di
kampanyekan pada mereka .
![]() |
Bidan Nur Wakhidah |
Dengan terus
berwiyata bakti di Puskesmas Pembantu diharapkan kemampuannya untuk melayani
masyarakat semakin bertambah . Apalagi yang ia layani adalah warga desanya
sendiri sehingga ia bisa memberikan ilmu yang ia dapatkan di bangku kuliah
kepada warganya sendiri. Selain itu pula untuk meberikan semangat pada
tetangganya untuk mengikuti jejaknya sebagai Bidan , sehingga ke depannya ada
lagi Bidan yang lahir dari warga desanya . Selain itu dia juga bisa
memperjuangkan warganya mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
“ Yang
saya usulkan pada pemerintah adalah fasilitas seperti Puskesmas Pembantu
di desa saya kondisinya cukup memprihatinkan dan sudah tidak layak lagi untuk
melayani kesehatan masyarakat . Namun karena adanya hanya bangunan itu ya
gimana lagi kita tetap bekerja di sini “, kata Bidan Nurwakhidah menutup sua .
(Fatkhul Muin)
0 Response to "Bidan Nurwahidah , Setelah Lulus Wiyata Bakti Di Puskesmas Pembantu Di Desanya"
Post a Comment