"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Dari Bogor Ke Kudus, Jualan Siomay


Didin merami siomay
Kudus -  Bagi Didin (25) yang asli Bogor berjualan Siomay merupakan hal yang cukup menyenangkan meski harus merantau ke Kota Kudus yang jaraknya ratusan kilometer. Di kota kretek ini ia sudak 6 tahun menjajakan Siomay di seputaran RSUD Kudus bersama dengan 10 orang rekan-rekannya satu kampung. Dengan mengontrak di rumah di bilangan Ploso Kudus ,setiap hari ia menjajakan keliling makanan berbahan baku tahu , tepung dan bumbu kacang dari tempatnya kos , pasar Anyar , Matahari dan terakhir di depan RSUD Kudus bersama puluhan pedagang makanan lainnya.

“ Kita keluar dari kontrakan sekitar pukul 10  pagi dan pulangnya , sekitar jam 6 sampai jam 7 malam . Selain keliling kampung sekitar kampung Ploso Kudus dan terakhir mangkal disini sampai habis “, tutur Didin yang ditemui wartawan di depan RSUD “ Jati” Kudus.

Didin mengatakan makanan Siomay yang ia jajakan setiap hari merupakan dagangan “ bos” yang berasal dari Bogor. Semua peralatan untuk berdagang juga modal dari bos , mulai dari gerobag dorong, alat masak sampai dengan bahan baku sudah disediakan bos. Setiap hari dia berkewajiban untuk menjualkannya  dengan cara keliling kampung dengan harga jual minimal 3 ribu rupiah setiap bungkusnya . Dari penjualan itulah ia mendapatkan komisi dari “bos” tergantung banyak atau sedikitnya siomay yang laku . Jika dagangan siomay bisa habis semua , maka komisi yang ia dapatkan lumayan banyak , namun jika hari sedang sepia tau dagangan laku sedikit maka komisi yang ia terima juga tidak begitu besar.

“ Ya karena saya  ambil dagangan menurut kemampuan saja maka dagangan yang saya bawa sering habis , sehingga upah yang saya terima juga lumayan karena tidak ada barang kembali . Kalau dihitung ya Rp 30 ribu – Rp 50 ribu dapat “, kata Didin sambil meramu Siomay untuk pelanggannya.

Gerobag Siomay
Didin yang masih bujangan ini mengaku sudah kerasan tinggal di kota kretek , meski setiap satu bulan sekali harus pulang untuk menjenguk orang tuanya di Bogor tidak menjadi masalah. Uang hasil dari menjualkan siomay “ bos”nya tersebut ia sisihkan sebagian untuk ditabung dan sebagian diberikan orangtuanya di kampung. Dia berharap dari uang tabungannya itu , dia bisa berusaha sendiri berdagang siomay tidak bergantung pada “bos” . selain itu iapun berencana juga berumah tangga seperti yang lainnya.

“ Maunya sih berjualan sendiri dengan modal tabungan , namun karena simpanan belum nyampe ya terpaksa ikut bos . Namun ke depan saya ingin membuka usaha sendiri , kalau bisa juga mempunyai anak buah seperti bos saya “, aku Didin penuh semangat.

Prospek usaha kelilingan Siomay ini menurut Didin cukup prospektif , selain modalnya tidak begitu besar namun setiap hari cukup laku dipasaran . Dengan harga jual cukup terjangkau Rp 3 ribu – Rp 5 ribu makanan khas dari Jawa barat ini disukai banyak orang . Apalagi jika pandai berinovasi dengan tambahan bahan baku dan bumbu yang menarik selera pembeli. Usaha ini tetap menuai hasil setiap waktunya . (Fatkhul Muin )










0 Response to "Dari Bogor Ke Kudus, Jualan Siomay"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "