Musim hujan nelayan banyak istirahatnya karena laut ombak |
Demak – Desa Kedungmutih
kecamatan Wedung kabupaten Demak selain dikenal sebagai desa penghasil garam
juga dikenal sebagai desa penghasil ikan , udang, rajungan dan kepiting. Hasil
perikanan tersebut selain dari tambak dipinggir pantai juga ditangkap oleh para
nelayan yang jumlahnya mencapai ratusan orang. Setiap harinya mereka
mengandalkan laut sebagai lahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga , dari
belanja harian, menyekolahkan anak sampai dengan memperbaiki rumah. Namun
demikian penghasilan dari nelayan yang tidak menentu inilah yang menyebabkan
penghidupan nelayan dari waktu ke waktu tidak ada peningkatan.
Selain rumah dan lingkungannya
kelihatan kumuh , juga kehidupan anak-anaknya jauh dari kecukupan dan
pendidikan merekapun masih rendah . Kebanyakan mereka paling tinggi hanya tamat
SMP atau Madrasah Tsanawiyah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
biasanya mereka terkendala biaya. Penghasilan orang tua mereka sebagai nelayan
habis dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan harian dan juga untuk operasional “miyang” ke laut
sehari-hari. Jika beberapa hari laut ombak merekapun banyak yang memperbahurui
hutang atau menggadaikan barang atau perhiaasan.
“ Ya gimana lagi hanya inilah
pekerjaan saya nelayan . Jika laut sedang ramah tidak ombak kita bisa miyang
untuk menangkap ikan namun jika musim hujan tiba seperti ini kita tidak berani
melaut karena laut ombak. Ya terpaksa dirumah memperbaiki mesin perahu dan juga
alat tangkap ikan “ ujar Nur Sohib (45) Ketua Kelompok Nelayan “ Barokah Laut “
desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak pada wartawan yang menemuinya.
Didampingi sekretaris kelompok
Sabarudin Nursohib yang lebih lima belas tahun menjadi nelayan mengemukakan,
selain persoalan penghasilan yang tidak menentu harga ikan juga cenderung turun
jika musim baik sehingga meski mendapat
ikan yang banyak penghasilan tidak seberapa. Akibatnya penghasilan mereka habis
dipergunakan untuk operasional sehari-hari dan kebutuhan belanja . Oleh karena
itu untuk memperbaiki alat tangkap , perahu dan mesin sering terabaikan ,
sehingga meski dalam kondisi seadanya perahu atau mesin dipergunakan untuk
menangkap ikan kelaut.
Sehingga jika musim ombak besar ,
sering terjadi kecelakaan nelayan yang diakibatkan oleh kurang layaknya perahu
mereka selain kondisinya sudah tua , juga terlalu kecil jika menerjang ombak.
Selain itu persoalan lain adalah masih kurangnya cunggihnya alat tangkap ikan
mereka yang kurang inovasi seperti nelayan daerah lain. Idealnya satu nelayan
memiliki alat tangkap 2 atau 3 jenis yang dipergunakan untuk menangkap ikan
menurut musim ikan keluar. Namun karena keterbatasan dana mereka biasanya
mereka hanya memiliki a tau 2 jenis alat tangkap ikan , akibatnya penghasilan
mereka tidak bisa maksimal.
“ Sampai saat ini kelompok kami
belum tersentuh program pemberdayaan dari pemerintah khususnya sector perikanan
dan kelautan , oleh karena itu kita mohon kepada pemerintah untuk memperhatikan
nasib kita nelayan di desa Kedungmutih ini agar mendapatkan BLM ( Bantuan
Langsung Masyarakat ) untuk meningkatkan kesejahteraan kami “, harap Nursohib.
Sabarudin (48) Sekretaris Kelompok
Nelayan “Barokah Laut” mengatakan anggota kelompoknya yang berjumlah 31 orang
belum lama ini telah mengurus PAS untuk perahu mereka ke kantor Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Demak. Dengan harapan ke depan jika
tidak ada BLM anggota kelompoknya bisa mengajukan kredit kepada lembaga
keuangan atau perbankan dengan modal Surat PAS perahu tersebut. Dengan kredit
itulah mereka bisa meningkatkan pendapatan mereka dengan menambah alat tangkap
dan juga perbaikan perahu agar layak untuk menagkap ikan ke laut.
Sementara itu Hamdan (56) Kepala
desa Kedungmutih yang ditemui secara terpisah mengatakan , para nelayan
warganya memang masih membutuhkan perhatian dari pemerintah . Untuk petani
garam misalnya sudah ada program PUGAR ( Pemberdayaan Usaha Garamn Rakyat) ,
namun untuk nelayan belum ada program yang menyentuh sampai ke bawah .
Akibatnya sampai saat ini kehidupan nelayan masih banyak yang dikategorikan
miskin , karena penghasilan mereka dalam satu tahunnya tidak cukup untuk
kehidupan layak.
“ Kalaupun disini ada nelayan yang
rumahnya bagus-bagus itu bukan hasil dari menangkap ikan ke laut , namun hasil
istri atau anak mereka sebagai TKW di Luar Negeri. Oleh karena itu kami
mengharapkan sekali adanya bantuan pemerintah pada nelayan warga desa kami “,
kata Hamdan. (Fatkhul Muin)
0 Response to "Nelayan Desa Kedungmutih Demak , Perlu Perhatian Pemerintah"
Post a Comment