Nur Huda Tauchid |
Jepara - Nur Huda
Tauchid, lelaki kelahiran Jepara 04 Juli berhasil memperoleh penghargaan
sebagai Sutradara Terbaik Festival Film Dokumenter antar Dinas Budaya dan Pariwisata
(Dinbudpar) tingkat Jawa Tengah tahun 2011. Nung, sapaan akrabnya merupakan
sutradara film dokumenter “Trah Prabangkara” yang berdurasi 16.10 menit.
Saat Wartawan menyambangi rumahnya di Demaan RT.01 RW.02
Jepara ia mengatakan film garapannya dikerjakan dalam dua bulan. “Bulan Agustus
mencari data dan September mulai proses produksi,” katanya.
Dalam Trah Praangkara ia menyajikan wawancara pada
sejumlah narasumber mulai pekerja, pengusaha, pendidik dan praktisi ukir. “Film
dokumenter yang saya sajikan merupakan gagasan saya untuk nguri-nguri
kerajinan ukir,” imbuhnya.
Kenapa ukir? Lantas ia menjelaskan ukir merupakan warisan
leluhur yang sudah membumi sejak ratusan tahun silam. Secara turun temurun,
jelasnya hampir di semua desa di Jepara ditemukan perajin ukir.
Karena itu ia menyebut Ratu Kalinyamat, RA Kartini dan
dongeng Prabangkara. “Waktu itu era Ratu Kalinyamat Jepara merupakan pusat
pelabuhan dunia. Kerajinan ukir sudah dikenalkan oleh Kalinyamat kemudian
diteruskan Kartini. Ukiran yang menempel pada dinding masjid Mantingan
merupakan bukti bersejarah Jepara layak di sebut sebagai kota ukir,” tambahnya.
Sedangkan Prabangkara menurutnya merupakan sebuah dongeng
yang konon dielu-elukan sebagai ikon munculnya kerajinan ukir untuk kali
pertama. Nung berharap kepada seluruh masyarakat Jepara agar kerajinan ukir
tetap lestari maka harus diuri-uri jangan sampai ditinggalkan “Caranya
kerajinan ukir harus ditularkan dan diwariskan kepada anak cucu kita,”
lontarnya. (Syaiful Mustaqim)
0 Response to "Nur Huda Tauchid Sutradara Terbaik Festival Film Jateng"
Post a Comment