Jepara – Petani penggarap sawah di kecamatan Kedung kabupaten Jepara mulai
menggarap sawahnya setelah musim hujan tiba. Namun kegembiraan mereka akan
datangnya MT 1 ini sedikit berkurang akibat merajalelanya hama tikus di sawah
mereka. Tanaman padi yang kelihatan menghijau menjadi sasaran empuk tikus-tikus
liar yang mengakibatkan rusaknya “sebaran “ mereka. Bagi yang mempunyai modal
untuk membeli genset mereka memasang perangkap tikus dengan menggunakan stroom
. Sawah yang menghijau tersebut diberi kawat kecil disepanjang galengan sawah
kemudian diberi stroom dari genset kecil . Pada bagian-bagian tertentu diberi
lampu merah sebagai tanda bahaya agar orang mengetahui bahwa sawah tersebut
diberi pengaman tikus.
“ Hasilnya cukup efektif setiap
malam paling tidak ada 10 -15 tikus yang mati terkena stroom , sehingga setelah
4 – 5 hari alat ini bisa di pasang di tempat lainnya . Seperti saya punya
garapan 2 tempat setelah disini beberapa hari nanti saya pindah ke garapan saya
yang lainnya “, tutur H. Subkhan petani dari desa Sowan Kidul yang ditemui
wartawan di lahannya.
H. Subkhan mengatakan , usaha
pembuatan jebakan tikus ini berawal dari suksesnya petani daerah Pati dan Demak
yang lebih awal menggunakan stroom sebagai pembasmi tikus. Oleh karena itu
ketika hama tikus merajalela di sawahnya iapun membeli genset kecil dan
peralatan lain seperti kabel dan kawat untuk mengamankan sawahnya. Jika sore
tiba iapun mempersiapkan jebakan tikus
berupa kawat kecil yang dipasang di sepanjang galengan sawah yang berbentuk
segi empat.
Setiap pojok-pojok sawah diberi
tiang dari bambu sebagai tempat lampu pengaman agar tidak membahayakan orang
yang lewat jika malam tiba. Kawat kecil yang melingkar disepanjang galengan
sawah itupun disambungkan dengan genset kecil yang menghasilkan stroom. Oleh
karenanya jika ada tikus yang masuk ke sawah terhadang oleh kawat keba stroom
akhirnya mati. Keberhasilan pembasmian tikus itu diketahui jika pagi hari tiba
, tikus-tikus itu menempel di kawat kawat kecil yang melingkar disepanjang
sawah.
“ Ya kelihatnnya cara ini cukup
efektif untuk memberantas hama tikus disini . Namun untuk membuat cara ini
petani harus mengeluarkan modal lebih yaitu untuk membeli genset kecil yang
harganya berkisar 1 juta rupiah . Belum peralatan lain bagi petani yang
bermodal kecil hal ini cukup meberatkan “, tutur H. Subkhan.
Keluhan itu diiyakan Mukhlis (55)
petani dari Sowan Lor yang tetangga sawah H. Subkhan , dia sebenarnya juga
ingin memasang alat penjebak tikus yang menggunakan strom tersebut , namun
karena ketersediaan modal untuk membeli genset iapun pasrah saja akan hama
tuikus yang melanda saat ini. Sawah yang ia garap saat ini merupakan bengkok
carik desa Tedunan yang ia sewa oleh karena itu modal yang ia punya sudah habis
untuk biaya sewa dan juga pembelian bibit. Sehingga ketika hama tikus mulai
melanda di sawah miliknya ia pasrah saja , yang ia lakukan hanya berdo’a agar
tikus tidak masuk ke sawahnya.
“ Habis gimana pak modal tidak ada maunya sih membuat jebakan tikus
pakai stroom seperti itu , mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pemerintah
memberikan bantuan mesin untuk pengusir hama tikus ini “, harap Muhlis yang
ditemui dilahannya yang mulai tumbuh tanaman padi.
Hal sama juga dikatakan Masduki (60
) , petani dari desa Sowan Kidul ini mengatakan lahan sawahnya yang baru
beberapa hari tumbuh tanaman padi sehabis disawur juga tikusnya cukup banyak.
Hal itu membuat risau pikirannya , untuk membuat jebakan tikus menggunakan
mesin dia tidak mempunyai modal . Yang ia lakukan saat ini hanyalah pencegahan
dengan menutup lubang-lubang yang diperkirakan tempat persembunyian tikus .
“ Paling bagus sih pakai jebakan
tikus dengan strom seharinya bisa puluhan tikus yang mati , namun karena
ketiadaan modal untuk membeli mesin yang melakukan pembasmian hama tikus ini hanya
beberapa petani saja. Kita ini petani kecil ya paling tunggu bantuan dari
pemerintah kalau ada “, katanya. ( Fatkhul Muin )
![]() |
http://www.dbc-network.com/index.php?id=carahebat |
0 Response to "Petani Kedung Jepara Atasi Tikus Dengan Stroom"
Post a Comment