Demak - Saat ini SD-SD di kecamatan Wedung kabupaten Demak masih kekurangan guru negeri (PNS) , oleh karena itu agar kegiatan belajar mengajar tidak terkendala beberapa SD dibantu oleh tenaga guru Wiyata bakti. Salah satu Guru Bantu ( Wiyata Bakti ) SD Kedungkarang adalah Ida Noor Anisah yang telah mengabdikan tenaganya hampir 10 tahun . Berawal dari tahun 2003 usai lulus DII PAI ia langsung membantu SD di desanya yang kurang tenaga guru. Dengan harapan setelah lama berwiyata bakti ada peluang untuk diangkat jadi PNS.
” Ya kalau dihitung saya sudah pernah mencoba ikut rekrutmen PNS dua kali , namun sayang saya belum berhasil menembus kursi PNS . Mudah-mudahan ke depan ada kesempatan lagi”, aku Ida yang kini sudah lulus S1 pada Warta Demak.
Meski gagal menjadi PNS , namun keinginanannya untuk terus berwiyata bakti tidak hilang , justru semakin kuat . Hal ini diakibatkan oleh berkurangnya guru PNS di SD Kedungkarang karena mutasi kerja . Oleh karena itu guru Wiyata Bakti seperti dirinya sangat dibutuhkan dalam rangka kelancaran proses belajar mengajar.
Meski honor yang ia terima tidak sebanding dengan tenaga yang ia keluarkan setiap harinya , demi kelancaran pendidikan di desanya ia rela. Apalagi setelah berumah tangga beban keluarga yang semakin bertambah dengan lahirnya seorang anak inipun tidak menyurutkan dia tetap mengajar anak-anak . Untuk menambah penghasilan sehari-hari ia bersama suami membuka kantin dilingkungan sekolah yang melayani siswa jika istirahat tiba.
” Alhamdulillah dari sekolah dapat honor meski tidak banyak ya lumayan , ditambah fungsional sedikit. Untuk menambah penghasilan keluarga kami membuka kantin seperti ini yang ditunggui suami . Meski sedikit
mudah-mudahan berkah ”, kata Ida sambil menunjukkan dagangannya.
![]() |
Ida Nur Anisah |
Untuk mengirit biaya pengeluaran , iapun kini menempati perumahan guru dilingkungan sekolah yang cukup sederhana . Meski berdinding tembok , namun kondisinya cukup memprihatinkan karena banyak bagian mengelupas lantainyapun tanah liat . Namun demikian ia merasa bersyukur karena fihak sekolah masih memberikan tempat untuk berteduh dia , suami dan anaknya yang baru semata wayang.
Meski dirasa cukup berat namun hari-harinya selalu diisi dengan mengajar anak didiknya , dengan harapan kelak bisa diangkat menjadi PNS seperti keinginannya ketika awal berwiyata bakti. Meskipun hanya guru Wiyata Bakti tetapi ia tetap mengabdikan dirinya sepenuh hati seperti guru PNS yang lainnya. Jika tidak ada aral yang melintang dia selalu menemui anak didiknya , apalagi setelah menempati perumahan guru . Baginya tidak ada kata berhenti untuk membantu kurangnya tenaga pengajar di sekolah yang merupakan almamaternya dulu.
Melihat keseriusan berwiyata baktinya itu Sutiyono Kepala SD Kedungkarang mengucapkan terima kasih yang cukup besar karena dengan adanya guru wiyata tersebut tidak ada kendala dalam KBM. SD yang ia pimpin saat ini hanya diampu oleh 4 guru PNS yang terdiri dari guru kelas 2 orang dan guru Mapel 2 orang ( PAI dan OR ). Jika tidak ada guru wiyata bakti tentunya akan menjadikan kendala yang serius terhadap proses belajar mengajar.
” Ya selain bu Ida Noor Anisah ini masih ada 4 guru wiyata bakti lainnya
, kami berharap mereka itu segera bisa diangkat menjadi PNS agar tidak
ada ketimpangan dalam melaksanakan KBM . Selain itu jasa mereka sangat
banyak karena sudah lama berwiyata bakti dengan honor tak seberapa ”,
harap Sutiyono.(FM)
0 Response to "IDA NOOR ANISAH Wiyata Bakti Di SD Terpencil Berharap Diangkat Jadi PNS"
Post a Comment