Jepara - Novel “Perjaka” karya Kartika Catur Pelita, belum lama ini dibedah dalam “Pameran Buku Murah Jepara 2012” di Gedung Haji Jepara. Hadir dalam bedah novel selain penulis Kartika Catur Pelita, MM Bhoernomo (Sastrawan) juga Faizah dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Kudus.
Dalam uraiannya Kartika Catur Pelita mengatakan keperjakaan meskipun masih dianggap tabu tetapi ia sengaja mengangkatnya dalam bentuk novel. Menurutnya, novel yang ia buat adalah karya yang pertama kali di Jepara. Dalam novel setebal 200an halaman tersebut ia mengangkat empat tokoh utama yang masih belia; Lodi (17), Limanov (17), Layan (16) dan Kuat (18).
Faizah, Sekretaris Cabang (Sekcab) KPI Kudus mengungkapkan, Perjaka salah satu novel yang menarik untuk dibaca. Ia mengungkapkan perjaka bisa berarti pria yang berusia 18 tahun keatas maupun pria yang belum menikah. Sedangkan keperjakaan lanjutnya situasi dimana lelaki menggunakan fungsi seksualnya.
Ia menambahkan lewat novel karya lelaki 42 tahun asal Jepara itu, ia mengajak agar menilai keperjakaan dari sudut humanisme. Karena ia menilai dari keempat tokoh utama adalah korban daripada pelanggaran hak atau dalam situasi yang tidak pro-anak. Pada titik itu, yang berkewajiban memenuhi hak mereka adalah orang dewasa di sekitarnya yakni orang tua, pemerintah dan masyarakat.
Sementara MM Bhoernomo mengucapkan selamat kepada novelis atas terbitnya karya yang perdana. Kepada masyarakat Jepara ia menyatakan rugi jika tidak membaca “Perjaka”. “Anda sebagai orang Jepara rugi kalau belum membaca novel Kartika, Perjaka,” pintanya.
Bedah novel yang berjalan selama dua jam tersebut diisi pula dengan tanya jawab. Bagi ketiga penanya yang beruntung mendapatkan novel Perjaka secara cuma-cuma dari penerbit Andal Krida Nusantara (Akoer). (Syaiful Mustaqim)
![]() |
0 Response to "Novel Perjaka Dibedah"
Post a Comment