![]() |
Garam dinaikkan ke atas Truk |
Sejumlah petani garam di Demak yang tinggal di sentra garam seperti desa Tedunan, Kendalasem, Kedungkarang, Kedungmutih , Babalan dan Dukuh Menco saat ini menunggu harga garam membaik lagi. Dua bulan yang lalu harga garam diatas truk pernah mencapai Rp 65 – 70 ribu , namun saat ini para pengepul hanya berani membeli Rp 55 ribu – 57 ribu . Meski harga cenderung turun , namun sebagian petani terpaksa menjual garamnya karena kebutuhan yang terus mendesak.
” Memang satu atau dua bulan yang lalu harga diatas truk pernah mencapai 65 ribu setiap kwintalnya , namun setelah hujan datang beberapa hari ini permintaan turun sehingga harganyapun ikut turun ”, kata H. Mas’ud pedagang garam dari Desa Kedungmutih pada warta Demak, Selasa (20/3) .
H. Mas’ud mengatakan , turunnya harga garam di kawasan Jepara dan Demak ini selain permintaan turun , juga ada isue garam impor masuk lagi ke Indonesia. Sehingga para pedagang tidak berani berspekulasi seperti halnya ketika panen raya tiba bisa membeli sebanyak-banyaknya.
Pada posisi saat ini harga garam sudah tinggi sehingga untuk naik lagi rasanya sulit , apalagi jika benar garam impor masuk maka kebutuhanpun jadi berkurang. Oleh karena itu dia cukup berhati-hati dalam membeli garam dari para petani . Memang para petani inginnya harga garam naik terus karena semakin berkurangnya pasokan di dalam gudang. Namun karena situasi pembeli yang tidak ada memaksakan ia membeli garam dari petani seadanya.
” Ya jika harga yang kami tawarkan cocok kami beli , jika tidak sepakat ya tidak apa-apa . Selain angkutan truk ke pembeli dari Juana saya juga mengeluarkan biaya angkut dari lahan ke pangkalan seperti ini ”, tambah H. Mas’ud yang mengaku berdagang lebih dari sepuluh tahun.
![]() |
Truk siap berangkat ke Juana |
Untuk biaya angkut dari lahan menurut H. Mas’ud , garam Demak ongkosnya lebih mahal jika dibandingkan dengan garam dari Jepara. Lahan garam di kawasan Demak kebanyakan berujud tambak yang jauh dari jalan raya tempat parkir truk. Sehingga dari lahan menuju pangkalan atau jalan raya masih membutuhkan angkutan satu atau dua kali . Oleh karena itu harga garam Demak dilahan lebih murah jika dibandingkan dengan garam dari Jepara .
” Untuk lahan di Jepara biaya tambahan angkutan garam dari lahan paling hanya Rp 2 ribu – 3 ribu setiap zaknya . Namun garam di lahan Demak yang paling jauh angkutan menuju jalan raya atau pangkalan bisa mencapai Rp 6 ribu – 9 ribu setiap zaknya”, lanjut H. Mas’ud.
Agar harga garam Demak dan Jepara bisa bersaing , maka diharapkan adanya jalan yang bagus menuju lahan tambak garam . Sehingga kendaraan angkutan bisa parkir dekat lahan tanpa mengeluarkan biaya angkut garam banyak garam bisa terangkut dengan cepat. Pembangunan jalan untuk angkutan garam sangat dinantikan petani.
” Untuk kwalitas , garam dari Demak dan Jepara bisa bersaing dengan hasil garam Rembang dan Pati . Selama sepuluh tahun lebih saya memasarkan garam dari Demak dan Jepara ke Juana di sana garam ini diolah menjadi garam konsumsi beryodium ”, pungkas H. Mas’ud ( D-1 )
mo bertanya :
ReplyDelete1. Dalam 1 kali panen, kira-kira berapa ton garam yang dihasilkan dari luasan tanah 1 hektar ?
2. kira-kira 1 kali panen, membutuhkan waktu berapa hari ?
tks,