Abdul Munif, S Ag |
Jepara - Bagi Abdul Munif, S Ag (40) mantan
Ketua PPK ( Panitia Pemilihan Kecamatan ) Kedung , Pilkada Jepara tahun 2012
ini mempunyai kesan tersendiri. Selain cukup seru dalam pelaksanaan juga harus
menunggu hasil perselisihan pemilu yang diajukan oleh salah satu
Paslon.Sehingga sebelum keputusan itu ada , perasaan masih menganjal terus ,
karena materi yang diajukan ada beberapa yang menyangkut tanggungjawabnya
sebagai Ketua PPK. Oleh karena itu setelah ada keputusan tentang kekalahan fihak
penggugat maka hati ini jadi lega.
“ Nah setelah ada kabar bahwa KPUD
memenangkan gugatan itu rasa hati ini mak plong Mas, sehingga saya langsung
potong gundul menyambut keputusan MK itu “, kata Abdul Munif pada kabarseputarmuria.
Abdul Munif mengaku usai
penghitungan suara di KPUD dan harus menunggu keputusan MK tentang hasil pemilu
kada perasaan masih was-was. Karena beberapa materi yang diajukan tersebut ada
juga yang menyangkut kinerjanya di PPK Kedung. Oleh karena itu usai
penghitungan suara di KPUD Jepara di hadapan teman-teman PPK dia bernadzar jika
gugatan itu tak dikabulkan maka dia akan cukur gundul.
“ Setiap waktu saya terus
menghubungi ketua KPU Jepara bapak Muslim Aisha , nah ketika mendengar gugatan
paslon nomor 3 gagal saya langsung cukur gundul untuk memenuhi nadzar tersebut “,
kata Abdul Munif sambil membuka peci menunjukkan sisa-sisa cukuran gundul di
kepalanya.
Pada kabarseputarmuria Abdul
Munif yang sehari-harinya mengajar di lingkungan Yayasan Pendidikan “ Tasymirus
Syubban “ desa Tedunan mengatakan, ketertarikannya mendaftarkan diri menjadi
anggota PPK kecamatan Kedung karena panggilan hati dan juga kemampuannya dalam
hal pemilu beberapa kali.Sehingga ketika mendengar ada lowongan untuk menjadi
anggota PPK iapun mendaftarkan diri bersama 15 orang lainnya.
“ Alhamdulilah meskipun ada tes wawancara
dan juga tulis hal itu tidak menjadi halangan bagi saya karena semua materi
sudah pernah saya laksanakan , dari 15 peserta tersebut diambil 5 orang saya
termasuk didalamnya. Dari lima anggota tersebut sayalah yang dipilih menjadi
ketua yang mengkoordinir PPS se kecamatan Kedung “, ujar Munif yang ditemui kabarseputarmuria
di MTs “ Tasymirus Syubban” Tedunan.
Ketika ditanya pengalaman unik yang
pernah terjadi selama menjadi petugas di ajang pemilihan umum Munif
mengemukaakan, yaitu ketika
berlangsungnya ajang pemilu legislative. Dia dinilai kurang adil dalam
melaksanakan pemilihan sehingga dia mendapatkan banyak dalil Al-Qur’an dari
sang calon. Namun karena dia merasa benar dan tidak sesuai yang di tuduhkan
iapun balik mendalilkan Ayat Al-Qur’an untuk menyadarkan sang calon legislative.
Prinsipnya menjadi petugas pelaksana pemilihan umum harus jujur dan tidak
memihak.
Menjadi Ketua PPK bagi Munif adalah
salah satu pengalaman berharga baginya dalam melaksanakan tugas negara .
Meskipun hanya 8 bulan bertugas namun banyak sekali pengalaman baru yang ia
dapatkan . Selain bisa mengasah kemampuan dalam memimpin , juga bisa dijadikan
sebagai ajang untuk menakar kemampuan dalam berorganisasi dan juga melayani
masyarakat. Tugas yang paling berat adalah saat hari H dilangsungkannya
pemilihan , karena semua kemampuan harus ditumpahkan dalam satu hari itu.
“ Ya karena itu adalah suatu
pengalaman yang positif maka jika ada
kesempatan lagi dan saya mampu maka saya akan ikut lagi menangani Pemilihan
Umum “, tukas Abdul Munif (Muin)
0 Response to "Abdul Munif , S Ag : “ Mak Plong , Tugas Saya Sudah Selesai “"
Post a Comment