![]() |
Peringatan Maulid Nabi di Pendopo |
Jepara - Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan setiap Rabiul
Awwal dalam pelaksanaan untuk memperingatinya tidak mengenal batas waktu.
Demikian diuraikan Habib Muhammad Luthfi Bin Hasyim Bin Yahya saat memberikan taushiyah
dalam Peringatan Maulid Nabi, Haul Syekh Abu Bakar, Habaib, Auliya, Sesepuh,
Kiai Se-Kabupaten Jepara dan Gebyar Merah Putih di Pendopo Kabupaten Jepara,
Sabtu (14/4) kemarin.
Menurut Rais Am Jamiyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah
An-Nahdliyyah kepada ribuan jamaah yang hadir ia mengungkapkan tidak adanya
batas waktu untuk maulidurrasul dikarenakan agar tidak menunggu setahun
sekali. Sehingga dipaparkannya boleh dilaksanakan setiap Senin, Kamis dan
momentum-momentum yang lain.
Hal itu, tegas Habib sejalan dengan peringatan HUT RI. Dalam
memperingati Peringatan 17an tidak hanya setiap tujuhbelasan saja melainkan
pada upacara bendera sejatinya tertuang makna kemerdekaan. “Semisal pada saat
pengibaran sang saka merah putih adalah wujud nasionalisme kita terhadap
pejuang yang telah mendahului,” tegasnya.
Ia prihatin jika peringatan Maulid dan 17an hanya dilaksanakan
setahun sekali sebab semangat nasionalisme akan semakin luntur. Apalagi
cucu-cucu ditahun-tahun yang datang sudah tidak lagi mengenal Nabi Muhammad
SAW, Soekarno, M Hatta, Jenderal Soedirman, Pangeran Diponegoro dan masih
banyak lagi. “Hal itu merupakan cerminan untuk menghargai tarikh,
sejarah,” tambahnya.
Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi dalam sambutannya atas nama kepala
daerah menuturkan dengan kegiatan tersebut merupakan bukti kecintaan kepada
Nabi Muhammad SAW dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cinta kepada
tanah air lanjutnya perlu ditanamkan sedalam-dalamnya pada masing-masing
individu. Selain itu untuk memperkokoh NKRI perlu ditopang dengan persatuan dan
kesatuan.
Kapolres, Dandim Jepara juga memberikan kata sambutan. Rebana
Kanzus Salawat dari Pekalongan mengiringi pembacaan maulid simtuth duror
yang dipimpin Habaib. Menyanyikan lagu Indonesia Raya juga dilantunkan sebagai
bentuk cinta kepada tanah air. (Syaiful Mustaqim)
0 Response to "Habib Lutfie : Peringatan Maulid Tak Kenal Batas Waktu"
Post a Comment