![]() |
Suhadak di dalam gudang garamnya |
Demak - Desa Kendalasem kecamatan Wedung kabupaten Demak merupakan salah satu desa sentra penghasil garam di kabupaten Demak. Jika dihitung warganya yang terjun dalam usaha pembuatan garam rakyat lebih 150 orang . Mereka itu merupakan pemilik lahan, penggarap , tenaga kerja dan juga pengepul garam . Mereka hidup dan menghidupi keluarganya dari asinnya air laut yang diolah menjadi garam . Salah satu bahan kimia pokok yang diperlukan untuk konsumsi manusia dan juga industri.
Suhadak (43) salah seorang warga desa Kendalasem yang kini menekuni usaha
sebagai pengepul garam. Dulu sebelum terjun sebagai pengepul , dia adalah kuli
angkut garam yang bermodalkan perahu. Dia bekerja membantu bos untuk mencari
dagangan garam dari lahan-lahan petani garam ataupun gudang penyimpanan garam .
Jika ada petani yang menjual garam kepada bos maka dia yang bertugas mengangkut
ke pangkalan garam. Lebih sepuluh tahun dia menekuni pekerjaan sebagai kuli
angkut garam.
” Dari menjadi kuli angkut itulah saya mempelajari bagaimana bos mencari
dagangan , menaksir barang dan menentukan harga. Setelah ketemu baru saya mulai
mborong-mborong garam dalam skala kecil , makin lama makin besar seiring dengan
tambahnya modal saya ”, cerita Suhadak pada Warta Demak yang menemui di
pangkalan garam desa Kendalasem.
Suhadak mengatakan, dari keahliannya menaksir garam dalam gudang itulah ia
mulai mendapatkan penghasilan yang lumayan. Selain untuk operasional
sehari-hari kelebihan dari kentungan ia investasikan dalam bentuk gudang-gudang
untuk penyimpanan garam. Dengan mempunyai gudang penyimpanan garam yang banyak,
pengepul akan mendapatkan keuntungan yang berlipat.
” Persoalannya adalah harga garam yang tidak stabil , jika awal panen harga
masih tinggi . Namun jika mulai panen raya harga mulai ambruk . Tetapi setelah
musim penghujan datang biasanya harga mulai beranjak naik . Kalaiu tidak
disikapi dengan menyimpan garam kita tidak akan mendapatkan keuntungan yang
banyak ” , kata Suhadak.
Dikatakan , meski musim garam telah usai dia masih mempunyai simpanan garam
yang cukup banyak di gudang penyimpanan . Oleh karena itu kapanpun ada orang
yang membutuhkan garam dia bisa mencarikan dengan cepat. Selain itu jaringan
kerja sesama pengepul juga baik sehingga satu pengepul kehabisan maka yang
lainnya masih ada barang. Untuk harganya juga fluktuasi meski tidak terlalu
banyak . Sehingga berdagang garam harus pandai membaca situasi kalau tidak bisa
rugi besar karena salah menaksir barang atau harga.
” Garam itu komoditas yang aneh menurut saya karena harganya selalu naik turun, sehingga
harus membutuhkan ketrampilan tersendiri untuk menekuninya, banyak pengusaha
garam yang gulung tikar karena salah menaksir barang atau harga ”, tambahnya.
Namun karena pengalaman yang cukup
lama bergelut dengan garam , dia jarang mengalami kerugian , kalaupun rugi
nilainya tidak terlalu besar. Oleh karena itu baginya saat ini usaha jual beli
garam merupakan usaha yang cocok dan ditekuni sampai sekarang. Mitra usahanya
puluhan orang dan tersebar di berbagai daerah , selain itu dia juga mempunyai
mitra para petani garam yang menyuplai garam padanya setiap musim garam.
” Ya jika ada yang butuh garam bisa menghubungi saya via telepon , atau
datang langsung ke tempat usaha kami desa Kendalasem ”, ujarnya meneutup sua. (
Muin)
Nama : Suhadak
Alamat : Desa kendalasem kecamatan
Wedung kabupaten Demak
Usaha : jual beli garam
No HP : 08122857435
0 Response to "Suhadak , Merasakan Manisnya Jual Beli Garam"
Post a Comment