Gedung pembelajaran |
Salah satu Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
di desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak adalah Raudlatul Athfal
(RA) ” Ribhul Ulum ” . Sekolah ini berdiri sejak tahun 1984 yang lalu sehingga lulusannya
sudah ratusan orang dan tersebar ke mana-mana. Meski hampir dua puluh tahun
berkhidmat dan melayani warga masyarakat , namun prasarana sekolah ini belum
memadai . Selain kondisi gedung yang masih sederhana , juga permainan di dalam
ruangan maupun ruangan masih kurang banyak.
” Itulah salah satu kendala yang saya hadapi
sarana dan prasarana di sekolah ini masih kurang sekali . Ruangan kelas masih
sederhana begitu juga Alat Permainan anak juga belum lengkap ”, ujar Ulwiyatus
Saidah , S Pd Kepala RA ” Ribhul Ulum” pada Warta Demak.
Pada tahun 2010 yang lalu sekolahnya
memperoleh bantuan dari APBD kabupaten Demak sebesar 30 juta rupiah . Dana
tersebut dipergunakan untuk merehap ruangan kelas dari dinding kayu menjadi
dinding tembok. Dengan dana tambahan swadaya juga bisa membangun pagar sekolah lebih 30 meter yang ditujukan untuk
keamanan anak-anak. Selain itu juga dibelikan permainan sederhana. Dana dari
pemerintah tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk perbaikan sekolah.
Ulwiyah , S Pd Kepala RA |
” Harapan saya pemerintah bisa mengucurkan dana lagi pada sekolah
kami untuk melanjutkan pembangunan
ruangan kelas dan juga sanitasi sekolah ”, harap Ulwiyah.
Saat ini jumlah siswa di RA ” Ribhul Ulum”
sebanyak 60 siswa terbagi atas kelas A dan B dengan jumlah pengajar 4 orang .
Rata-rata siswa yang belajar di sekolah ini datang dari keluarga miskin dengan
kondisi pekerjaan orang tua , Nelayan, buruh dan petani . Sehingga dalam hal
berswadaya untuk perbaikan fasilitas sekolah sangat sulit , oleh karena itu
bantuan pemerintahlah yang diharapkan untuk melengkapi sarana dan prasarana
yang masih kurang.
” Coba bayangkan saja Mas , Sumbangan Belajar
di sekolah ini hanya Rp 12.000,- setiap bulan untuk operasional saja masih
kurang . Apalagi memikirkan untuk membenahi sarana dan prasarana ”, tukas
Ulwiyah.
Namun demikian Ulwiyah tidak berputus asa
begitu saja agar sekolahnya bisa sejajar dengan sekolah lainnya ia setiap waktu
membuat proposal pada pemerintah agar dikucurkan dana lagi untuk perbaikan
fasilitas disekolahnya. Selain itu ia juga menekankan kepada guru untuk terus
belajar , diantaranya memberikan support kepada guru yang belum berijasah S1
untuk belajar kembali. Tiga guru yang belum berijasah S1 saat ini sudah kuliah
lagi dan untuk meringankan beban mereka
juga dicarikan bea siswa dari Kantor Kemenag. Dengan tercapainya guru berijasah
S1 diharapkan pembelajaran di sekolahnya bertambah maju. Mereka telah
dibekali pengetahuan yang sesuai dengan kemampuan mereka mengajar anak-anak.
Selain itu jika ada tambahan ruangan kelas
baru dari pemerintah , dia juga akan membuka kelas baru PG ( Play Grup ) yang
mengajar anak-anak usia 2 – 4 tahun. Dengan tambahan kelas baru itu diharapkan
suasana sekolahnya bertambah ramai dan semarak . Selain itu Pendidikan PG
tersebut juga sangat dibutuhkan oleh warga desa Kedungmutih yang posisinya cukup terpencil dan terletak di
pesisir. (Muin)
0 Response to "RA ” Ribhul Ulum ” Kedungmutih, Sarana Prasarana Belum Memadai"
Post a Comment