"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Warga Pesisir Tiada Air Bersih , Rejeki Penjaja Air di Musim Kemarau

Warih dengan sepeda kesayangannya

Jepara - Bagi warga pesisir di kecamatan Wedung utara yang terdiri dari desa Kedungmutih, Kedungkarang Babalan dan dukuh Menco air bersih adalah suatu barang yang langka karena dimasing-masing desa ini belum ada sambungan air bersih dari PDAM Demak. Sehingga kebutuhan air bersih mereka di suplai oleh tenaga penjaja air yang membeli air dari daerah Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Lewat warung air yang disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Jepara kebutuhan air bersih di pesisir Wedung utara bisa terbantu .

Warih (55) penjaja air asal desa Tedunan Jepara mengatakan dengan adanya Warung air yang disediakan oleh PDAM Jepara di desa Kedungmalang pekerjaannya sebagai penjaja air lebih lancar. Dulu sebelum dibukanya warung air dia membeli air dari warga , selain merupakan larangan juga kapasitasnya tidak terlalu besar . Sehingga dulu dia sering terkena razia polisi Jepara karena membeli air dari rumah warga . Namun setelah dibukanya warung air ini dia tidak lagi kucing-kucingan dengan petugas sehingga setiap hari dia bisa menjajakan air dengan lancar ke rumah warga di daerah pesisir Demak,

” Alhamdulillah dengan adanya warung air ini pekerjaan saya lebih lancar , bisa mengambil air disini dengan cepat lalu saya iderkan ke rumah warga yang membutuhkan . Adanya warung air ini ya 3 tahunan ”, aku Warih pada kabarseputarmuria.

Dikatakan oleh Warih , dia bekerja sebagai penjaja air sudah lebih dua puluh tahun dengan modal sepeda dan jerigen tempat air setiap hari ia menjajakan air dari rumah warga satu ke rumah warga yang lain yang membutuhkan . Upah yang didapatkan tergantung dari jauh dekatnya air yang dijajakan , semakin jauh semakin besar upah yang diterima. Dari warung air satu sepeda dengan 6-7 jrigen air dikenakan retribusi pembelian air sebesar Rp 2.250 – 2.500 jika iderkan ke rumah warga satu sepedanya dihargai Rp 5.000 – 7.000,-  tergantung dari jauh dekatnya pelanggan.

” Ya kalau dalam kondisi ramai setiap harinya bisa membawa pulang Rp 50 ribu – 75 ribu karena setiap hari bisa men jajakan air 15 – 20 sepeda . Ya jika dalam kondisi sepi setiap hari tidak kurang dari Rp 40 ribu saya bawa pulang ” , kata Warih yang ditemui di Warung air desa Kedungmalang.

Mbah Junaidi  tersenyum diambil gambarnya

Hal sama juga dikatakan oleh Junaedi (65) warga desa Tedunan yang juga berprofesi sebagai penjaja air yang ,mengambil air dari warung air desa kedungmalang. Dengan sepeda motornya ia melayani puluhan pelanggannya yang ,membutuhkan air bersih . Setiap pagi tiba ia bergegas ke warung air untuk mengisi jrigen-jrigen yang menempel disepeda motornya , setelah penuh iapun mengantar air ke pelanggannya . habis satu rumah berpindah ke rumah lainnya bagitu seterusnya sampai siang menjelang.

” Kalau kondisi ramai saya bisa mengantarkan air ke rumah pelanggan 20 – 25 kali , apalagi jika musim kemarau tiba bisa sampai sore hari atau tergantung dari enaknya badan. Jika dihitung saya udah lebih 25 tahun berprofesi sebagai penjaja air ”, cerita Junaedi.

Dulu sebelum menggunakan sepeda motor ia pernah menjajakan air dengan sepeda onthel , namun setelah dia mampu membeli sepeda motor maka iapun memanfaatkan sepeda motor untuk mengangkut air. Meski harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli bensin , namun penghasilan dari menjajakan air ini cukup lumayan dan bisa dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Setiap harinya jika dalam kondisi ramai dia bisa membawa pulang Rp 75 ribu – Rp 100 ribu dari usaha menjajakan air ini. Namun jika kondisi sepi atau pembelinya kurang dia bisa membawa pulang Rp 50 ribu – Rp 60 ribu.

Oleh karena itu selama warga membutuhkan air bersih maka iapun tidak beralih profesi sebagai penjaja air . Selain itu dengan menjajakan air ini ia mendapatkan banyak manfaat selain mendapatkan penghasilan setiap harinya iapun bertambah kenalan dan saudara . Jumlah warga yang membutuhkan jasanya ratusan orang ada yang meminta setiap hari sekali , dua hari sekali ada yang meminta di antar air seminggu sekali .

” Ya pekerjaan apapun saya tekuni mas , dulu saya juga penah jadi kuli bangunan namun pekerjaan menjajakan air yang paling lama .Memang ini rejeki kami setiap hari harus antar air ke rumah-rumah warga yang mebutuhkan air bersih ”, kata Mbah Junaidi (Muin)






0 Response to "Warga Pesisir Tiada Air Bersih , Rejeki Penjaja Air di Musim Kemarau"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "