Saluran air kecil dan dangkal |
Demak - Bulan ini mestinya petani garam di kecamatan Wedung kabupaten Demak sudah
mulai panen garam , namun karena cuaca yang ekstrim menjadikan panen tertunda.
Selain mendung yang masih menggantung setiap harinya ,juga kadang-kadang
disertai hujan membuat air garam lama tuanya. Sehingga saat ini kesibukan para
petani garam masih dalam tahap persiapan lahan , selain memadatkan tanah dengan slender juga mengatur jalannya air
agar menjadi tua. Kincir-kincir anginpun mulai dioperasikan untuk menaikkan air
dari saluran menuju ke petak-petak tambak pengeringan air.
” Ya mestinya jika kondisi normal petani garam disini sudah panen , karena
setiap hari masih ada mendung jadi pengeringan air tidak maksimal sehingga
panen garam masih lama . Minimal dibutuhkan satu minggu atau sepuluh hari ke
depan ”, tutur Khaeron Ahmadi (48) Petani garam asal Kedungmutih pada Warta
Demak.
Dikatakan oleh Khaeron selain persiapan lahan dengan cara pemadatan dan
juga membuat petak-petak pengeringan air ,saluran air juga sangat diperlukan
dalam pembuatan garam. Oleh karena itu petani harus membuat saluran air yang
baik sehingga ketersediaan bahan baku terus ada. Namun sayangnya saluran air di
komplek lahan garamnya kian sempit sehingga petani kesulitan untuk pasokan air
baku garam dari sungai besar.
” Jika musim kemarau panjang petani di kawasan ini kekurangan ir karena
saluran air yang dangkal , mohon pemerintah untuk bisa mengeruk saluran ini
agar petani garam mendapatkan pasokan air terus”, ujar Khaeron menunjukkan
saluran air Kali Es yang sangat kecil dan dangkal di kawasan blok Tunggak Jati.
Khaeron mengharapkan adanya normalisasi saluran es tersebut seperti saluran
lainnya yang telah mendapatkan pengerukan dari pemerintah . Dengan normalisasi
saluran tersebut diharapkan pasokan air laut sebagai bahan baku garam akan
semakin banyak ,dan hal tersebut akan meningkatkan produksi garam petani .
Jika tidak ada pengerukan saluran
tersebut dikhawatirkan pada musim kemarau panjang saluran akan kering ,sehingga
petani tidak bisa memproduksi garam secara maksimal. Akibatnya produksi mereka
turun dan mengakibatkan kerugian petani garam.
Ketika disinggung mengenai PUGAR ( Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) Khaeron
mengaku tidak tahu dan belum mendapatkan bantuan dari program tersebut. Oleh
karena itu sebagai petani garam yang telah puluhan tahun membuat garam dia
mengharapkan bantuan dari pemerintah utamanya peralatan untuk membuat garam
agar kerjanya lebih maksimal. Bantuan tersebut diantaranya kincir angin,
keranjang garam, mesin dan yang lainnya.
” Dan yang lebih penting lagi bantuan pembinaan pembuatan garam yang
berkualitas , agar harga garam bisa tinggi setiap saat. Karena menurut
pengalaman harga garam terus merosot jika musim panen raya sehingga harga garam
murah sekali ”, kata Khaeron.(Muin)
0 Response to "Cuaca Ekstrim Tunda Panen Raya Garam , Petani Butuh Normalisasi Saluran"
Post a Comment