![]() |
Abdul Hakim, MPd. |
Semarang - Menjadi dosen bahasa Arab belum pernah menjadi angan-angan pria kelahiran Jepara 17 Februari 1984 ini. Sebab lulusan IAIN Walisongo Semarang tahun 2008 yang bernama Abdul Hakim mengidamkan menjadi penerjemah bahasa Arab. Namun keinginan itu tak kunjung terkabul.
Dua pekan setelah gelar Magister Pendidikan (M.Pd) diraih Hakim dari UIN Maliki Malang tahun kemarin, teman se-almamaternya memberikan informasi, Politeknik Negeri Semarang (Polines) membutuhkan dosen Bahasa Arab.
Info detailnya, Polines membutuhkan tenaga dosen karena dosen mata kuliah bersangkutan hendak pindah ke Kendal. Pihak kampus juga membutuhkan dosen laki-laki dan berdomisili di Semarang. Sehingga kesempatan itu oleh temannya diberikan secara penuh kepadanya.
Singkatnya, ia dikontak Ketua Prodi Perbankan Syariah. Namun dirinya khilaf karena tidak mengangkat panggilan tersebut. Berikutnya dosen Bahasa Arab bersangkutan Pak Said menelponnya agar membuat surat lamaran dan segera menghadap Bu Mustika, Kaprodi Perbankan Syariah.
Pria yang mengawali jenjang pendidikan dasar dan menengah dari MI Mathaliul Falah Geneng, MTs Walisongo Pecangaan dan MAN 1 Semarang lantas menghadap Bu Mustika. Dari pertemuan itu, intinya meminta ia agar berkenan menjadi dosen part time Jurusan Akuntansi Prodi Perbankan Syariah.
Alhasil, mulai semester genap tahun akademik 2011/2012 putra kelima dari enam bersaudara ini resmi mengajar mahasiswa semester 2 dan 4 sejumlah 4 kelas.
Menjadi dosen baginya beda dengan guru karena mengajar di kampus, mahasiswa mengikuti jalannya perkuliahan dengan antusias. “Mahasiswa bisa mengkondisikan diri masing-masing. Apabila kurang suka dengan dosen maka mahasiswa menyikapinya dengan diam,” akunya, Kamis (12/7).
Tidak enaknya, untuk menuju kampus mesti ditempuh dari Pedurungan, tempat mukimnya menuju Tembalang. Sekitar 20 menit sampai setengah jam.
Kini hari-harinya ia habiskan untuk mengabdi di lembaga pendidikan. “Selasa sampai Jumat saya mengajar di Polines. Untuk Senin dan Sabtu mengajar di MTs Futuhiyah Palebon Pedurungan Semarang,” imbuhnya.
Tak lupa jika ada kesempatan pulang sesuai yang dijadwalkan ia pulang ke kampung halaman di desa Geneng RT.16 RW.03 kecamatan Batealit, Jepara. (Syaiful Mustaqim)
om ...ada lowongan jadi asisten ente gak..?
ReplyDeleteklo ada...gue daftar dong...
Kenalkan nama saya anny, kalau ada yang butuhin guru les untuk daerah pedurungan sampae pasar mranggen
ReplyDeletebaik sebagai guru ngaji maupun guru mapel untuk sd sampae sma, bisa hubungin saya