"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Buruh Panen Padi Jepara Butuh Bantuan Mesin Perontok Padi

Kelompok pemanen padi dari desa Buaran Nalumsari

Nalum sari - Dimasa panen seperti ini tenaga buruh panen amat dibutuhkan oleh petani , karena sistem derep sudah tidak ada lagi.  Bagi petani yang tidak mau banyak resiko biasanya pemanenan diserahkan kepada tengkulak dengan menggunakan model borongan atau tebasan. Mereka sudah menerima bentuk mentahan saja berupa uang tunai .
Namun bagi petani yang ingin membawa gabah ke rumah dan ingin di olah menjadi beras maka jasa buruh panen padi dibutuhkan. Jika panen tiba banyak kelompok-kelompok buruh yang menawarkan jasa pemanenan padi dengan sistem borongan. Hitungan upah berdasarkan jumlah luas lahan yang dipanen yang saat ini lazim disebut kotak.
“ Saat ini biaya panen satu kotak Rp 300 ribu , saya bersama teman-teman 12 orang sehari rata-rata dapat 3 kotak . Setelah dikurangi biaya operasional untuk makan dan sewa alat baru dibagi rata “, kata Suhadi (49) Ketua rombongan pemanen padi dari desa Buaran kecamatan Nalumsari pada kabarseputarmuria di persawahan desa Sendang Kalinyamatan .
Suhadi mengatakan, dia dan teman-temannya bekerja sebagai buruh pemanen padi sudah sepuluh tahun lebih . Jika masa panen tiba dia bersama teman-temannya mencari order panen padi disekitar Jepara , Kudus dan Demak. Dengan menggunakan sepeda motor ia mencari lahan-lahan sawah yang akan dipanen dan menemui pemilik lahan dan menawarkan jasa pemanen.

Selain itu dia juga meninggalkan nomor HP pada rekan-rekan sesama pemanen untuk diberikan kepada petani yang ingin menggunakan jasa panen padi. Setelah ada tanda kesepakatan harga iapun memberitahu pada kelompoknya untuk mempersiapkan tenaga, menyiapkan peralatan panen berupa alat perontok padi , sabit dan peralatan lainnya.
“ Selain mencari borongan sendiri kami sering juga diajak para penebas padi untuk memanen padi diluar daerah , pernah saya sampai di daerah Rembang, Tuban dan juga Lamongan. Transport , makan dan peralatan semua di siapkan penebas “, tambah Suhadi.
Sholikhin (48) teman Suhadi pada Kabarseputarmuria mengatakan bekerja sebagai buruh pemanen padi hasilnya cukup lumayan sehari penghasilan rata-rata Rp 75 ribu – Rp 90 ribu. Meski harus berangkat pagi dan pulang sore hari namun hal itu bukan halangan untuk tetap bekerja.
Menurutnya penghasilan mereka bisa bertambah manakala kelompok mempunyai peralatan untuk memanen sendiri seperti alat perontok padi . Saat ini alat perontok padi yang ia gunakan menyewa kepada orang lain sehingga borongan yang ia terima dikurangi dulu untuk sewa peralatan dan juga transport.
Sehari rombongan berjumlah 12 orang bisa mendapatkan borongan 3 kotak dengan upah Rp 900 ribu. Setelah dikurangi biaya operasional dan sewa peralatan masing-masing anggota mendapatkan penghasilan Rp 50 ribu – Rp 75 ribu. Rombongan pemanen terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu.
“ Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa alat perontok padi untuk kelompok kami agar pendapatan kami meningkat karena tidak terpotong biaya sewa alat “, harap Sholikhin. (Muin)


0 Response to "Buruh Panen Padi Jepara Butuh Bantuan Mesin Perontok Padi"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "