Abdullah Salam (45) warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak ditemukan meninggal dunia di tambaknya oleh teman-temannya sesama petani tambak. Bujangan yang hidup sendirian itu ditemukan sudah meninggal di dalam tambak di duga terpeleset setelah memasang impes untuk menangkap ikan dan udang. Meski terkena abrasi hampir separo namun tambak tersebut masih dirawatnya karena hanya itulah sumber penghasilannya sehari setelah ia ditinggal mati kedua orang tuanya.
“ Kasihan tambaknya hampir habis terkena abrasi , saat ini penghasilan tambaknya tidak seberapa namun karena hanya tambak itu yang bisa menghidupinya maka setiap hari ia rajin ke tambak “, ujar Ulin Nasrullah (35) teman tambak satu lokasi yang juga coordinator petani tambak yang terkena abrasi desa Kedungmutih.
Afif (50) petani yang pertama kali mengetahui meninggalnya Abdullah Salam mengemukakan, habis ashar dia memperoleh undangan rapat membahas masalah abrasi tambak yang menimpa puluhan petani termasuk dirinya. Sebelum rapat usai ia mohon pamit untuk memasang impes di tambaknya .
![]() |
Jasad almarhum Abdullah Salam sebelum dikuburkan |
Seperti biasa ia bergegas menuju tambaknya yang kebetulan melewati tambak Abdullah Salam . Pada waktu itu impes di tambak Abdullah Salam sudah terpasang , namun orangnya tidak kelihatan di tambak melihat itu ia tidak menghiraukan . Iapun bergegas untuk memasang impes ditambaknya.
Usai memasang impes ia kembali lewat tambak Abdullah Salam dan mendekati impes. Dari jauh ia melihat seperti tong plastic berwarna hijau namun ketika ia dekati yang terlihat sarung yang tenggelam di air. Setelah mendekat barulah terlihat Abdullah Salam tertelungkup didalam tambak dengan hanya mengenakan sarung.
Iapun mencoba untuk turun mengangkat jasad Abdullah Salam , namun karena tubuhnya yang kecil dan juga didalam air ia kesulitan untuk mengangkat jasad Abdullah Salam . Iapun ke darat lagi dan mencari bantuan teman lainnya untuk mengangkat jasad temannya itu.
“ Tubuhnya terlelungkup di dalam air kondisinya sudah setengah kaku , dan hanya mengenakan sarung saja saya tidak kuat mengangkat sendirian “, tutur Afif pada Wartademak Sabtu (21/7)
Akhirnya dengan bantuan tiga rekannya masing-masing Ahmad Yais , Sholahudin dan Muhibbin ( kakak Korban) jasad Abdullah Salam dibawa ke rumah duka dengan menggunakan dua sarung dengan cara dipikul. Jarak TKP dengan rumah korban cukup jauh sekitar 2 Km sehingga harus bergantian memikulnya.
“ Pada waktu itu rapat sudah selesai saya bersama dua teman lain mau pasang impes , namun setelah diberitahu pak Afif saya bergegas ke tambak adik saya . Disana adik saya sudah meninggal dunia di dalam air tubuh saya jadi lemas tidak berdaya sama sekali”, ungkap Muhibbin (48) kakak korban yang ikut dalam evakuasi korban dari tambak menuju ke rumah duka. (Muin)
Semoga awal ibadahnya diterima Allah swt.
ReplyDelete