Hujan disertai badai ( angin besar) dua minggu terakhir ini membuat
ribuan nelayan di kawasan pantai Utara Demak dan Jepara tidak melaut. Hal itu
bisa dilihat dari perahu-perahu nelayan yang berjajar rapi di sepanjang hulu
sungai. Perahu-perahu mereka dibiarkan tertambat di pinggiran sungai dan
sebagian lagi ada yang diangkat ke darat untuk diperbaiki.
“ Jika dihitung sudah hampir 2 minggu ini kami tidak miyang ,
awalnya mulai tahun baru lalu sampai sekarang kami belum berani miyang karena
cuaca masih buruk setiap hari hujan deras disertai badai. Lautpun ombak kami
nganggur dirumah menunggu badai reda “, ujar Suhono (35) nelayan asal desa
Kedungmutih pada Warta Demak Minggu (13/1).
Menurut Hono , beberapa temannya kemarin ada yang mencoba untuk menembus badai . Namun
tidak beberapa lama mereka kembali pulang karena ombaknya terlalu besar. Bahkan
ada beberapa nelayan yang perahunya hampir karam karena dahyatnya ombak
disertai angin. Oleh karena itu seterusnya mereka terpaksa “nganggur “ dirumah
sambil menunggu badai reda.
Sementara itu Turyati (30) istri Hono mengatakan , dimasa suaminya
tidak bisa miyang belanja kebutuhan sehari-harinya dari tabungan . Jika
tabungan habis biasanya mereka menggadaikan barang berharga seperti emas ,
namun jika semuanya habis kebanyakan mereka ngutang pada pedagang atau tetangga
kanan kiri.
“ Habis gimana lagi nelayan penghasilannya tidak menentu , kalau
prei seperti ini ya terpaksa makan dari tabungan , nggadaukan mas-masan dan
banyak juga yang ngutang pada bakul atau tengkulak . Nanti jika laut mulai ramai
lagi utang baru dibayar “, cerita Turyati.
Hal yang sama juga dialami para nelayan yang tinggal di desa Karangaji,
Kedungmalang, Panggung kecamatan Kedung . Perahu-perahu mereka tertambat di
bibir-bibir sungai dan pinggir laut. Kesibukan mereka hanyalah duduk-duduk
dirumah bersama keluarga , lainnya memperbaiki mesin perahu ,alat tangkap dan
juga perahu yang rusak.
“ Ya kayak gini mas kalai laut ombak , para nelayan hanya duduk
njagong di rumah menunggu ombak reda , Mudah-mudahan ombak reda hasil laut berlimpah
dan bisa untukk bayar utang ketika prei seperti ini “, kata Suharto (55)
nelayan asal desa Karangaji pada Warta Demak.
Suharto mengharapkan disaat nelayan sedang tidak melaut ini ada
semacam bantuan paceklik bagi para nelayan. Bantuan itu sangat diharapkan
terutama bagi nelayan yang tidak mempunyai tabungan , Hasil mereka sehari-hari
habis untuk operasional melaut dan belanja keluarga sehari-hari. (Muin)
0 Response to "Hujan Badai , Dua Minggu Nelayan Demak Jepara Tidak Melaut"
Post a Comment