Demak - Saat ini kita berada di bulan Maulud atau Rabiul Awwal atau bulan
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada tradisi yang kini tetap dilestarikan dalam
rangka menghormati bulan itu yaitu dengan kegiatan pembacaan Barjanji atau
kisah Nabi. Sehabis sholat Isya’ di Masjid atau Musholla terdengar orang
membaca sholawat yang dilanjutkan dengan pembacaan barjanji sehingga hal itu
membuat keramaian tersendiri,
Selain orang dewasa anak-anak juga ikut dalam acara ini. Usai
shalat Isya’ jamaah biasanya langsung pulang ke rumah masing-masing. Namun pada
bulan Maulud ini mereka bertahan untuk melaksanakan pembacaan barjanji. Selain
itu mereka juga mengeluarkan shodaqoh makanan atau minuman yang akan dibagikan
usai kegiatan pembacaan barjanji lalu dimakan bersama-sama.
“ Wah kalau ditanya kapan mulainya tradisi baca barjanji ini saya
tidak tahu , saya masih kecil tradisi ini sudah ada. Sampai sekarangpun
kegiatan ini juga kami lakukan di bulan maulud ini mulai tanggal 1 dan puncaknya nanti pada tanggal 12 “, kata H. Ahmad Muslih sesepuh Musholla
Baitul Muttaqin pada Warta Demak.
Dikatakan H. Ahmad Muslih tradisi baca barjanji ini sudah ada sejak
dulu dalam rangka menghormati dan mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW. Barang
siapa dalam hidupnya menghormati dan mencintai Nabi kelak di akherat akan
mendapat syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW. Oleh karena jika
bulan kelahiran nabi tiba maka seluruh jamaah mengadakan acara pembacaan cerita
nabi atau berjanjinan.
“ Dulu ketika saya masih kecil acara baca barjanji seperti ini
dibarengi dengan iringan rebana , sehingga suasana musholla dan masjid lebih
meriah . Namun kini jarang orang memainkan rebana “, tambah mbah. H. Ahmad
Muslih.
Selain orang dewasa anak-anakpun ikut memeriahkan acara barjanjinan
ini . Ini semua dilakukan agar tradisi baca barjanji ini terus lestari sampai
kapanpun. Oleh karena itu jika beduk isya’ tiba oleh orang tua anak-anaknya di
perintah ke masjid untuk sholat berjamaah sembari membawa makanan atau minuman
. Usai shalat Isya’ acara barjanjian itupun dimulai dan acara selesai setelah 2 jam dengan
ditutup do’a bersama-sama. Usai berdo’a makanan ataupun minuman pun dibagi secara
melingkar sehingga semua kebagian.
“ Kalau anak-anak tidak kita ajak ikut serta, ke depan tradisi baca
barjanji ini akan hilang begitu saja . Padahal inikan sesuatu yang baik yang
harus kita lestarikan sampai kapanpun. Ini semua kita lakukan sebagai
perwujudan kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW “, ujar H. Ahmad Muslih
menutup sua . (Muin)
0 Response to "Tradisi Baca Barjanji Kini Tetap Lestari"
Post a Comment