Hujan yang mengguyur siang malam
minggu ini membuat sejumlah petani di Kawasan Jepara Selatan mengurungkan panen
padi di lahannya. Selain kesulitan karena medan yang becek dan banjir juga
harga gabah saat ini cenderung turun.
Oleh
karena itu petani membiarkan tanaman padinya terguyur hujan dan sebagian ada
yang ambruk karena hempasan aingin.
“ Habis gimana lagi kalau dipaksa
untuk di panen selain kesulitan karena hujan , juga setelah jadi gabah akan
sulit untuk mengeringkannya . Terpaksa kita tunda panen beberapa hari ke depan “,
ujar Masluri petani dari desa Karangrandu pada Warta Demak.
Masluri yang Ketua Kelompok Tani “ Jali Rejo” mengatakan , selain
kesulitan memanen sawahnya para petani juga mengeluhkan penurunan harga gabah.
Semenjak turun hujan yang terus menerus harga gabah terus turun.
Sebelumnya
harga gabah pernah di level 400 ribu setiap kwintalnya, namun harga terus
merosot ke Rp 370 ribu lalu ke 300 ribu. Namun kini harga gabah turun tajam
hanya Rp 250 ribu setiap kwintalnya.
“ Kalau harga gabah di level Rp
250 ribu seperti ini petani akan mengalami kerugian, kalaupun untung tidak
seberapa. Kalau harga tidak beranjak naik
maka banyak petani yang tidak balik modal dalam musim tanam ini “,
tambah Masluri.
Hal sama juga dikatakan oleh Harun petani asal desa Gerdu kecamatan
Pecangaan, sawah yang ia garap tahun ini sudah waktunya di panen . Namun karena
melihat cuaca yang kurang bersahabat maka ia menunda panen padi dilahannya. Ia
akan memanen padinya jika cuaca cerah sehingga sampai di rumah gabah bisa
langsung dikeringkan.
“ Kalau melihat cuaca kayak
begini jarang ada penebas , oleh karena itu sawah akan saya panen sendiri meski
nantinya harus mengeringkan padi . Mudah-mudahan hari ini ke depan ada panasnya
“, harap Harun. (Muin)
0 Response to "Hujan dan Angin Petani Sulit Panen ,Harga Gabah Turun"
Post a Comment