Jepara - Saat ini usaha peternakan yang
masih prospektif dan menguntungkan adalah penggemukan sapi potong. Ini dipicu
oleh semakin bertambahnya kebutuhan daging sapi di negara kita sedangkan
peternak sapi di Indonesia saat ini belum bisa mencukupi kebutuhan . Bahkan
dari informasi yang kita dapatkan dari berbagai media kita masih impor daging
sapi dari luar negeri. Sehingga saat ini harga daging sapi melonjak tajam
harganya.
“ Kalau dihitung-hitung saya
punya usaha sampingan penggemukan sapi ini sudah hampir sepuluh tahun. Dan
hasilnyapun lumayan setiap bulan saya bisa menjual sapi 2-3 sapi dengan
keuntungan setiap ekor 1,5 juta – 3 juta tergantung dari besar kecilnya sapi
yang terjual “, aku Zaenal Fathoni (56) Guru Agama Islam warga desa Pulo Darat
kecamatan Pecangaan pada Warta Demak.
Zaenal yang asli Boyolali
mengatakan , usaha penggemukan sapi di daerah asalnya merupakan usaha utama
disamping mengolah lahan sawah. Di sana setiap rumah hampir mempunyai usaha
pemggemukan sapi ini. Oleh karena itu meski sudah hidup di daerah Jepara cukup
lama , namun bakat untuk beternak sapi tidak hilang begitu saja.
Dengan memanfaaatkan lahan lebih
di belakang rumahnya iapun membuat kandang sapi sederhana yang muat hingga 10
ekor sapi. Namun karena belum membayar tenaga khusus dan semua ditangani
sendiri maka rata-rata dibelakang rumahnya dipelihara sapi 4 – 5 ekor saja. Ini
semua dilakukan agar sapi-sapi terawat dengan baik sehingga pertumbuhannya cepat
dan bila dijual dapat untung yang besar.
“ Selain menyediakan rumput
sebagai makanan utama , saya juga mencampurnya dengan ampas tahu dan bahan
lainnya agar sapi lahap makannya. Selain itu juga disediakan vitamin untuk
menambah nafsu makan. Secara rutin sapi ini juga kita periksakan pada dokter
hewan langganan saya “, ujar Zaenal .
![]() |
Pak Zaenal dengan sapinya |
Jika ada uang dan waktu luang
Zaenal mengaku berburu bakalan sapi yang ingin digemukkan . Biasanya yang
menjadi sasaran utama adalah pasar hewan terdekat . Selain itu juga keluar
masuk kampung atau menghubungi para blantik yang biasa menyediakan jasa . Harga
sapi bakalan biasanya berkisar antara 7 – 9 juta rupiah tergantung dari besar
kecilnya sapi.
Setelah didapatkan sapi bakalan ,
selanjutnya mulailah diadakan perawatan dan pemberian pakan secara teratur.
Waktu yang dibutuhkan untuk penggemukan sapi ini tergantung dari kebutuhan.
Jika ingin hasil yang maksimal penggemukan sapi bisa sampai 4 – 5 bulan. Namun
yang dijalani rata-rata waktu yang dibutuhkan dari beli sapi bakalan sampai
penjualan sapi berkisar 2- 3 bulan.
“ Masalah penjualan tergantung
dari kebutuhan misalnya jika dihitung sudah menguntungkan ada yang membeli
dengan harga bagus ya terus di jual saja. Namun kadang kala juga tunggu waktu
khusus misalnya dijual untuk kebutuhan lebaran atau kurban. Yangkayak gini
biasanya keuntungannya cukup lumayan “, kata Zaenal.
Ketika ditanya resiko Zaenal
mengatakan, sampai saat ini dia belum pernah mengalami hal fatal sapi yang
dipeliharanya mati secara mendadak. Memang pernah sapi yang dipeliharanya
mengalami sakit melihat itu iapun mengundang dokter hewan , dari saran dokter
sapi itu secepatnya harus dipotong untuk penyelamatan modal. Meski hitungannya
rugi namun tidak banyak dan bisa dibelikan sapi bakalan lagi.
Karena masih prospektif dan
menguntungkan itulah maka ke depan jika telah purna dari mengajar waktunya
sepenuhnya digunakan untuk memperbesar usaha penggemukan sapinya . Harapannya
ke depan dikandangnya kelak akan dipelihara sapi untuk digemukkan minimal
sepuluh sapi. Dengan asumsi penghasilan tambahan setiap bulan 2- 3 juta rupiah
bersih dengan penjualan rata-rata setiap bulan 3 – 4 sapi.
“ Mudah-mudahan usai purna tugas
nanti saya bisa memfokuskan diri pada usaha peternakan sapi ini. Selain itu
teman-teman banyak pula yang mengajak kerjasama dalam hal penggemukan sapi ini
“, kata Zaenal menutup sua. ( Muin)
0 Response to "Usaha Penggemukan Sapi Prospektif dan Menguntungkan"
Post a Comment