Demak -
Salah satu alat komunikasi di udara yang dulu hingga kini masih diminati orang adalah HT ( Handy Talky) . Meski saat ini sudah ada HP ( Telepon genggam) namun keberadaan alat Komunikasi antar warga ini semakin banyak penghobynya. Selain frekwensi resmi yang dimiliki oleh ORARI ( Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia ) dan RAPI ( Radio Antar Penduduk Indonesia ) banyak frekwensi local yang digunakan oleh warga di berbagai tempat.
“ Seperti di Jepara ini frekwensi local banyak di gunakan oleh warga untuk berkomunikasi setiap harinya. Misalnya 14.7260 , 14.8710 , 14. 9400 dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap hari mereka berkomunikasi lewat udara dengan berbagai macam pesawat yang dimiliki “, ujar Pak Sutrisno warga desa Lebuawu pada Warta Demak yang menghubunginya lewat udara.
Sutrisno yang di udara akrab di panggil Pak Raden mengatakan , hoby ngebriknya sudah dijalani lebih 10 tahun . Hoby cuap-cuap di udara ini dilakukan ketika tidak ada kegiatan di rumah atau sedang bersantai-santai . Menurutnya selain untuk mengisi waktu luang ngebrik ini juga dapat digunakan untuk kegiatan positif lainnya.
“ Misalnya jika ada yang sesama profesi ngebrik ini juga bisa digunakan sebagai ajang share atau tanya jawab tentang berbagai hal . Bahkan ajang ngebrik ini bisa digunakan sebagai pelaris berbagai macam usaha “, kata Pak Raden.
Dikatakan Pak Raden anggota ngebrik di local 14.7260 berasal dari berbagai tempat di seputaran Pecangaan, Mayong, Kalinyamatan , Welahan dan Juga Bate . Profesinya juga bermacam-macam mulai dari pegawai swasta , montir elektronik , bengkel sepeda motor, guru dan juga yang lainnya.
Jika aktif semua jumlah pengebrik ada 100 orang , namun setiap hari yang mengudara tergantung dari kebutuhan mereka sendiri-sendiri. Terutama mereka yang kerjanya berhubungan dengan electronic mereka lebih sering ngebrik karena kerjanya bisa disambi sambil ngebrik.
Selain itu pengebrik yang berprofesi sebagai sopir juga banyak menggunakan frekwensi ini untuk berhubungan dengan teman-temannya. Sehingga ketika mendapatkan carteran ke luar kota mereka bisa berkomunikasi dengan teman-teman atau keluarga yang di rumah . Sehingga keberadaan mereka bisa diketahui .
“ Ya meski saat ini sudah ada HP namun berkomunikasi dengan HT ini lebih ekonomis dari segi biaya , karena investasi hanya sekali bisa digunakan seterusnya . Lain kalau menggunakan HP kita harus isi pulsa terus “, tambah Pak Raden
Mengenai biaya untuk hoby ngebrik ini Pak Raden mengatakan tidak ada besaran khusus yang harus dikeluarkan tergantung dari pesawat dan anten yang dipergunakan. Jika pesawat yang dipergunakan sejenis HT seperti V 68 , Icom O2N, Alienco DJ 195 dengan uang 1 Juta kita bisa ngebreak sepuasnya. Tetapi jangkauan pesawat sejenis HT itu pancarannya terbatas , biasanya hanya untuk local Jepara dan sekitarnya sampai dengan Kudus, dan Demak .
Selain itu ada juga penghoby ngebreak yang mengeluarkan modal lumayan besar selain pesawatnya yang harganya cukup mahal , juga anten dan kabel serta besi untuk tiang anten harganya cukup mahal. Untuk pesawat dan perlengkapannya bisa mencapai 3 – 4 jutaan dengan perlengkapan lain seperi boster dan Power yang besar. Sedangkan kabel dan anten serta besinya juga menghabiskan jutaan rupiah. Oleh karena itu selain untuk berkomunikasi dengan sesama pengebrek local , bisa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan pengebreak dari jauh semisal Cilacap, Kebumen , Malang sampai dengan Surabaya. (Muin)
0 Response to "HOBY Ngebrik Cuap-cuap Di Udara Yang Tak Bikin Bosan"
Post a Comment