Demak -
Banjir dua kali yang menggenangi persawahan dan pertambakan desa Wetan kecamatan Wedung kabupaten Jepara mencapai ratusan juta rupiah. Selain menggenangi ratusan hektar persawahan padi air banjir juga melibas puluhan hektar pertambakan ikan dan garam. Ratusan petani hanya pasrah dan menunggu banjir surut sehingga mereka bisa menanami sawahnya atau menebar benih ikan kembali.
“ Usai banjir pertama beberapa petani melaporkan kondisi sawah dan tambak yang tenggelam , ada beberapa petani yang melaporkan garamnya habis diterjang oleh banjir bandhang jebolnya tanggil kali Wulan “, ujar M. Lutfie Noor Kepala Desa Mutih Wetan pada Warta Demak Rabu (24/4).
M. Lutfie mengatakan, banjir yang pertama limpasannya cukup besar sehingga seluruh persawahan dan pertambakan tergenang air. Genangan air itu mematikan tanaman padi yang baru ditanam beberapa hari , selain itu juga melelap tambak-tambak yang penuh dengan ikan dan udang. Saking besarnya arus air gudang-gudang garam yang terletak di tengah tambak juga dihempas oleh air banjir sehingga habis total.
“ Menurut perkiraan garam yang dihanyutkan oleh air banjir ada 1500 ton , sedangkan kerugian yang di derita oleh petani mencapai ratusan juta rupiah karena rata-rata kerugian para petani Rp 500 ribu – Rp 1 juta rupiah karena jumlah petani di desa saya ada 300 orang “, tambah Lutfie Noor.
M. Lutfie mengharapkan secepatnya pemerintah mengatasi tanggul yang jebol itu agar tidak terjadi banjir untuk ketiga kalinya. Para petani di desanya berharap agar banjir reda sehingga mereka bisa menanam kembali sawahnya yang telah lama tergenang air banjir. Begitu juga para petani tambak mereka juga ingin menebar bibit ikan dan udang di lahan tambaknya.
“ Desa saya potensial pertaniannya sehingga lahan sawah dan tambak juga cukup luas , sehingga jika banjir terus berkepanjangan akan mengganggu kinerja mereka , kerugian mereka akan terus bertambah jika air terus menggeang “, katanya lagi. (Muin)
0 Response to "Kerugian Petani desa Mutih Wetan Capai Ratusan Juta Rupiah"
Post a Comment