Karena Anda masih berstatus karyawan di
sebuah perusahaan, Anda ingin mencoba membangun usaha sampingan melalui
internet. Anda yakin sistem bisnis seperti ini akan cukup berhasil, toh Anda
sendiri kerap bertransaksi secara online.
Contohnya saat membeli tiket pesawat,
membeli ponsel atau peralatan elektronik lain, bahkan memesan cake pun Anda
lakukan melalui situs yang disediakan. Ada alasan mengapa Anda harus mulai
melirik bisnis online saat ini.
“Saya melihat ada potensi besar di situ.
Bayangkan, ada 50 juta internet user di Indoensia. Jumlah orang yang bergaji Rp
3 juta ke atas ada sekitar 50%, dan yang bergaji Rp 7 juta sekitar 20%.
Sedangkan tiak semua orang yang nonton TV adalah potential user,” demikian
ungkap Iim Fahima, pendiri dan direktur Virus Communication, sebuah bisnis jasa
konsultasi marketing dan komunikasi online, dalam seminar Sukses Wirausaha yang
diselenggarakan majalah Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).
Keuntungan yang kita dapatkan dengan berbisnis
secara online antara lain: 1. Menghemat biaya, karena kita tidak perlu
mengeluarkan biaya sewa tempat, biaya perawatan, dan operasional toko.
2. Dapat memanfaatkan forum, blog, atau
situs jejaring sosial untuk membangun awareness produk kita lebih cepat, dengan
biaya yang jauh lebih ekonomis.
3. Dapat menjangkau calon pembeli di
kota lain.
Namun mekanisme ini tentu juga menuntut
konsekuensi strategi komunikasi yang cerdas, konsisten, dan action yang tepat.
Yang membuat seseorang mau membeli produk kita di online adalah kepercayaan.
Untuk membangun kepercayaan calon pembeli, Anda harus membawa identitas yang
konsisten.
Berikan informasi yang jelas, seperti apa dan
siapa Anda, cantumkan email, nomor telepon, berikut alamat lengkap (bila perlu,
cantumkan foto Anda). Untuk menambah poin plus, sediakan kolom untuk testimoni
pelanggan.
Untuk mulai membangun bisnis online,
Anda harus melakukan riset untuk memahami insight konsumen online secara
general, dan memahami insight target audience Anda. Insight mengenai target
audience misalnya:
1. Pembeli fashion untuk dipakai
sendiri cenderung ingin melihat dan mencoba dulu sebelum membeli. Berikan
fasilitas “lihat dulu-kalo cocok beli”, dan kenakan biaya antar-tunggu.
2. Pembeli buku cenderung membeli buku
yang serupa. Kirimkan informasi via email ke pembeli setiap ada buku serupa
yang terbit.
3. Orang yang membeli bunga atau kado,
biasanya selalu memerlukan bungkus yang cantik dan kartu ucapan. Berikan
bungkus cantik, kartu ucapan gratis (berikut pilihan kata-katanya) yang bisa
dilihat di online. Lalu apa yang dicari dan dibutuhkan orang? Anda bisa
mengetahuinya dengan cara:
1. Ketikkan “google adwords” pada mesin
pencari Anda, atau langsung mengetik adwords.google.com pada URL.
2. Klik pada pilihan [Keyword Tool].
Klik pada pilihan [Descriptive words or phrases] di sebelah kiri, lalu ketik
kata kunci yang Anda inginkan, misalnya “fashion”. Lalu klik [Get Keyword Ideas].
3. Anda akan melihat berapa banyak
jumlah orang yang mencari produk “fashion” melalui Google.
4. Lakukan hal ini dengan kata kunci
yang lebih spesifik, misalnya “busana muslimah”. Lihat hasilnya.
Mekanisme pembelian dan pembayaran Iim
juga memberikan sejumlah tip penting seputar cara membangun dan memasarkan
bisnis online. Yang pertama, “Hiduplah dengan online behaviour, karena bisnis
dimana pun menuntut perilaku sesuai bidang yang kita pilih,” ujar perempuan
berusia 31 tahun ini.
Ini tip yang lain:
1. Berikan respons yang cepat. Online
adalah medium yang dinamis, karena itu berikan respons saat itu juga terhadap
pembelian, pertanyaan, hingga komplain konsumen. Untuk dapat memberikan respons
yang cepat, tentunya Anda harus selalu memonitor website Anda setiap detik.
2. Buat proses pembelian yang
sederhana. Dalam online, semakin sederhana prosesnya, semakin besar kemungkinan
terjadinya pembelian. Tidak perlu mengharuskan calon pembeli menjadi member,
menyebutkan nomor KTP dan nomor kartu kredit (tidak semua orang yang sedang
menghadapi komputer membawa kartu kredit, bukan?). Apalagi memakai sistem cart
seperti di website asing.
3. Cara membayar yang mudah. Di
Indonesia, cara yang paling familiar bagi kita adalah membayar saat barang
diterima (cash on delivery), atau transfer melalui bank. Minta pembeli
mengirimkan bukti transfer sebelum mengirimkan barang. Meminta pembeli membayar
melalui kartu kredit atau Paypal hanya akan merepotkan Anda.
4. Berikan sesuai janji. Dalam hal
pengiriman barang, misalnya, barang yang dikirim harus sesuai yang
diperlihatkan di website, dan mengirim tepat waktu. Sekali Anda mengirim barang
sesuai janji, selanjutnya konsumen akan datang membeli lagi (bahkan sambil
mengajak teman yang lain). Dalam bisnis online, selalu ada kemungkinan pembeli
yang tidak membayar, atau coba-coba menipu.
Namun bagi Iim, hal ini tak perlu
diresahkan. “Sebagai entrepreneur, kita harus berani mengambil risiko. Mungkin
ada juga yang tidak mau membayar, namun tidak banyak kok jumlahnya. Anda juga
bisa memberikan fasilitas ‘lihat barang dulu, kalau tidak cocok boleh
dikembalikan’.
Berapa sih, paling Rp 20.000,- (ongkos
kirimnya),” jelas finalis International Young Creative Entrepreneur of the Year
2008 yang diselenggarakan British Council ini. Pendek kata, semua orang bisa
mulai berbisnis via online. Manfaatkan fasilitas gratis seperti Facebook untuk
melakukan promosi secara cepat tanpa tambahan biaya!
sumber: http://nasional.kompas.com
0 Response to "Cerdas Memasarkan Bisnis On Line"
Post a Comment