SEMARANG - Mahasiswi perguran tinggi swasta (PTS) di Semarang, Amelia Almas Adzani (21), tewas di kamar kosnya, Minggu (19/5) sekitar pukul 21.00. Dari hasil pemeriksaan, kuat dugaan korban dicabuli sebelum dihabisi.
Untuk mengungkap pembunuhan mahasiswi jurusan Broadcasting angkatan 2009 itu, polisi kini memeriksa dua belas saksi. Turut diperiksa, Djoko Priyanto, seorang dokter gigi yang merupakan pemilik rumah kos di Jalan Lampersari No 41, Semarang Selatan itu.
Sales promotion girl (SPG) sebuah produk rokok itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi telentang di tempat tidur yang berada di lantai dua di rumah kos itu. Saat ditemukan, kaus hitam yang dikenakannya tersingkap ke atas dan tanpa mengenakan celana. Sekujur tubuhnya berlumuran darah. Luka sayatan lebar menganga di leher bagian depan, dan luka tusuk di bagian belakang.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Harryo Sugihhartono mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara ditemui fakta bahwa tiga handphone korban hilang. Polisi juga menemukan bercak mirip sperma di kemaluan korban yang mengindikasikan dia dicabuli sebelum dibunuh.
”Tapi kami masih butuh pemeriksaan di laboratorium forensik. Apakah bercak itu benar sperma, dan apakah korban dicabuli,” katanya.
Dobrak Pintu
Budi Setiawan, penjaga rumah kos mengatakan, Bella, panggilan akrab korban ditemukan tewas oleh teman dekatnya, Dion. Waktu itu, sekitar pukul 20.30, Dion dan temannya, Eki, datang ke kos. Dia bermaksud menemui Bella di kamarnya. Namun, ketika mengetok pintu, tak ada jawaban dari dalam kamar. Setelah lama menunggu, Dion dan Eki mengajak salah seorang penghuni kos, Pipit, mendobrak kamar cucu pengusaha rokok ”Layar Putih” itu.
”Katanya dia (Dion-Red) sempat mengetok pintu tapi tidak ada jawaban, handphone ditelepon juga tidak aktif. Akhirnya dia mendobrak pintu dan menemukan pacarnya sudah terkapar,” ujarnya.
Budi yang mendapat laporan dari Dion bergegas menuju kamar Bella. Bella sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Dia juga menyaksikan bekas darah kering berceceran di lantai kamar. Budi kemudian melapor ke Polsek Semarang Selatan dan Polrestabes Semarang.
Budi menyatakan tidak mengetahui kejadian yang menimpa korban. Namun, dia mendengar Bella berteriak kesakitan dari dalam kamar, sekitar pukul 12.30. ”Saat saya datangi kamarnya, saya menanyakan keadaannya. Dari dalam kamar korban bilang kalau baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa,” imbuhnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan mengatakan, selain memeriksa dua belas orang sebagai saksi, pihaknya juga memeriksa dua kamera pengintai atau CCTV. Kamera itu menyorot pintu pagar depan dan lantai bawah yang digunakan untuk ruang-ruang praktik dokter. ”Kami akan pelajari rekaman CCTV itu,” katanya.
Pihaknya masih menunggu hasil autopsi korban di RS Bhayangkara Semarang dan terus menggali informasi dari berbagai sumber. ”Korban juga sudah di USG tapi hasilnya belum keluar,” tandasnya.
Saat ini, korban sudah berada di rumah duka di Jepara. Jasad korban diberangkatkan dari RS Bhayangkara, kemarin sore sekitar pukul 17.00. Keluarga korban sempat menolak korban untuk diautopsi, namun akhirnya bersedia.(K44, H74-71)
Sumber : Suara Merdeka
0 Response to "Korban Mahasiswi PTS, Dicabuli sebelum Dihabisi"
Post a Comment