Jepara – Di
Dukuh Ndoro Payung ( godhang ) desa Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten
Jepara ada jembatan tol yang usianya sudah puluhan tahun . Dari bentuknya
jembatan ini terbilang darurat karena terbuat dari kayu pecahan batang kelapa
dan bertiang bambu. Disebut tol karena setiap pemakai jembatan dikenakan
bayaran untuk sekali jalan . Jika anda lewat dua kali juga dikenakan bayaran
dua kali.
Setiap hari yang melewati
jembatan ini ratusan pengendara motor . Mereka yang melewati jembatan ini
adalah warga Demak yang ingin menuju ke daerah Jepara atau sebaliknya. Warga
desa Mutih Kulon , Mutih Wetan , Bungo yang akan menuju ke Pecangaan Jepara
kebanyakan melewati jembatan ini. Sehingga setiap hari jembatan ini tiada sepi
dari pengendara kendaraan roda dua.
“ Setahun yang lalu
bayarnya hanya Rp 500 saja , tetapi sejarang Rp 1.000. Jika pulang pergi kita
harus menyediakan uang receh Rp 2.000. Ini saya alami sudah puluhan tahun “,
aku Muslikan warga desa Mutih kulon pada Kabar Seputar Muria, Minggu (28/9).
Muslikan mengatakan ,
jembatan tol itu disewakan kepada warga setiap lewat lelangan desa tahunnya.
Pemenang lelang membayar kepada dua desa yaitu desa Kaliombo kecamatan
Pecangaan kabupaten Jepara dan desa Tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak.
Menurut informasi uang dari penyewaan jembatan tol itu untuk pembangunan masjid
desa setempat.
Persewaan areal jembatan
darurat tol itu sudah berlangsung sejak dulu. Setiap masa kontrak habis
diadakan pelelangan lagi begitu seterusnya. Si pemenang lelang menunggui
jembatan tol itu setiap harinya dari pagi hingga sore hari. Dengan berbekal
gubuk kecil dan juga tampah tempat wadah uang iapun menunggu pengendara yang
menjatuhkan uang recehan.
Meskipun hanya seribu
rupiah saja jika yang melewati ratusan orang , setiap harinya juga terkumpul
uang ratusan ribu rupiah. Uang perolehan setiap harinya itu adalah untuk
membayar biaya lelangan di depan dan sisanya adalah keuntungan si pelelang.
Meskipun kadang agak terpaksa mengeluarkan , namun hampir semua pengendara tahu
meskipun tidak ada aturan tertulis.
Sementara itu Petinggi
desa Kaliombo Aqshol Amri yang ditemui mebenarkan desanya ada jembatan tol yang
membayar di dua sisi. Uang dari hasil persewaan itu masuk kas desa selanjutnya
untuk pembangunan masjid dan yang lainnya. Pada tahun 2013 yang lalu fihaknya
telah mengusulkan pembangunan jembatan permanen sehingga yang melewati tidak
hanya kendaraan roda dua juga kendaraan roda empat.
“ Jembatan itu salah satu
jembatan alternative orang Demak menuju ke wilayah Jepara atau sebaliknya.
Sudah puluhan tahun jembatan tol itu ada . harapan kami tahun 2014 atau 2015
sudah tidak ada lagi jembatan tol jadinya gratis seperti yang lainnya. “, kata
Aqshol Amri. (Muin)
0 Response to "Di Jepara Ada Jembatan Tol Rp 1000 Sekali Jalan"
Post a Comment