![]() |
Ruslan menunjukkan bak air di rumahnya |
Jepara – Ruslan
(46) warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung sebulan ini tidak lagi bisa lagi
melayani pelaggannya yang membeli air dari bak penampungannya. Sejak seretnya
air di pipa warga desa Kedungmalang kampung kongsi ijinnya sebagai mpenjual air
dicabut sementara oleh PDAM Jepara. Meski saat ini bak penampungan air di
rumahnya penuh air dia tidak berani menjual lagi ke pelanggannya warga Demak.
“ Habis bagaimana mas saya
sudah terlanjur untuk menanda tangani pernyataan untuk tidak menjual air. Jika
saya melanggar aturan itu bisa-bisa saya kena sangsi blokir jaringan yang
dendanya cukup besar “, aku Ruslan pada FORMASS, (17/9).
Ruslan mengatakan
pemberlakuan keputusan itu baru pertama kali tahun 2014. Sebelum itu tidak ada
pencabutan ijin penjualan air bersih kepada warga lain desa. Yang sudah-sudah
jika musim kemarau tiba dia bisa menjual bebas air bersih tanpa ada larangan .
Jika pasokan habis ya berhenti dengan sendirinya.
“ Namun tahun ini saya heran
dengan petinggi kenapa , karena laporan segelintir orang , menyebabkan orang
banyak terkena imbasnya. Jika karena alasan suplai air habis jelas tak
terbukti. Jika malam tiba aliran air cukup deras . Buktinya ini air dalam bak
ini saya isi tadi malam”, kata Ruslan.
Memang pada pagi, siang
atau sore hari aliran tidak begitu besar, namun ketika malam hari tiba aliran
kembali normal. Oleh karena itu kebijakan mencabut sementara ijin penjualan air
termasuk merugikan dirinya. Selain dirinya masih ada beberapa orang yang
bernasib seperti dirinya. Padahal ijin pemakaian airnya termasuk niaga yang
harganya lebih mahal dibandingkan pemakaian biasa.
“ Ya kami sih ingin agar
blokir itu dibuka kembali sehingga kami bisa melayani warga Demak yang butuh
air bersih untuk minum dan memasak . Ya kami akan menjual seadanya ketika air
habis ya selesai malam diisi lagi “, papar Ruslan yang punya usaha londry
pakaian di rumahnya.
Ruslan mengaku sedih
kasihan terhadap warga Demak yang ke sana sini cari air bersih. Padahal bak di
rumahnya penuh dengan air bersih. Jika air ini diberikan kepada warga Demak ia
takut ada mata-mata yang kemudian melaporkan ke fihak desa atau PDAM .
Bisa-bisa ia terkena sangsi pemblokiran yang berujung pada pembayaran denda
yang besar.
“ Habis gimana lagi kita
mentaati aturan Petinggi meski dirasa kurang berperikemanusiaan namun harus
kita laksanakan. Mudah-mudahan mereka bisa antri air dari desa Panggung atau
Surodadi “, kata Ruslan . (Muin)
0 Response to "Malam Hari Air Masih Mengalir, Kasihan Warga Demak"
Post a Comment