![]() |
Petinggi Khafid dan Suhadi tunjukkan Semangka habis panen |
Jepara –
Desa Gerdu kecamatan Pecangaan sejak dulu dikenal sebagai desa pertanian .
Hampir seluruh warganya bermatapencaharian pertanian . Tanaman yang mendominasi
adalah padi namun setelah panen yang pertama dan kedua petani memanfaatkan
lahannya untuk menanam palawija . Selain jagung , ada bermacam sayuran seperti
terong, kacang panjang, timun , dan kangkung .
“ Nah kali ini saya
mencoba menanam semangka di lahan bengkok saya kurang lebih 2 bau . Namun
karena belum mumpuni dalam teknik budidaya atau musimnya sedang kurang baik
hasilnya kurang memuaskan “ , kata Khafid petinggi desa Gerdu yang juga petani
pada FORMASS, Senin (15/9).
Percobaan menanam semangka
di lahan pinggir jalan raya Pecangaan – Kedungmalang ini diharapkan sebagai
pembelajaran petani di desanya. Diharapkan dengan adanya demplot percontohan
itu warganya dapat memanfaatkan lahan pertanian semaksimal mungkin . Sehingga
mereka tidak hanya menanam padi saja namun menanam jenis komoditi lain yang
bernilai jual tinggi.
Khafid mengatakan untuk
biaya penggarapan lahan tanaman semangka ini perhektarnya membutuhkan biaya
sekitar Rp 12 juta – Rp 15 juta belum sewa tanah. Biaya itu diantaranya untuk
mengolah tanah , pembelian bibit dan juga pemupukan rutin. Selain itu juga
untuk pembayaran tenaga rawat selama kurang lebih 2 bulan.
“ Jika hasilnya bagus ,
sekali panen satu hektar bisa menghasilkan semangka 20 – 24 ton . Dengan asumsi
harga perkilonya Rp 2 ribu saja keuntungan bisa separohnya. Namun kali ini saya
kurang beruntung pertama kali mencoba hasilnya tidak lebih dari 10 ton untuk
nutup operasional masih kurang “, aku khafid.
Padahal dari hasil panen
buah semangka ada yang cukup besar mencapai 4 – 5 kilo perbuah. Namun sayangnya
hasilnya tidak merata kebanyakan “ Kuntet” atau kecil . Jika semuanya besar
maka hasilnya bisa berlipat dan kemungkinan tidak rugi bahkan bisa membawa
keuntungan yang lumayan.
“ Petani merugi itu sudah
biasa , percobaan pasti membutuhkan biaya yang banyak. Karenanya saya tidak
berhenti disini saja . Saya akan belajar lagi tentang pembudidayaan semangka .
Mudah-mudahan ke depan bisa berhasil “ kata Khafid didampingi Suhadi petani
Gerdu yang juga menanam Semangka .
Khafid petinggi yang sudah
dua periode mengemukakan, lahan pertanian di desanya cukup potensial . Selain
luas juga didukung oleh pengairan yang cukup dari Bendung Kembung Kempis .
Meskipun kemarau pengairan untuk sawah masih tercukupi. Dia berharap warganya
bis memanfaatkan fasilitas itu.
“ Saya ingin ada penyuluhan
dari dinas pertanian atau instansi terkait agar potensi pertanian ini dapat
berkembang dengan baik. Petani benar-benar bisa memaksimalkan lahannya untuk
kesejahteraan mereka. Saya ingin tidak hanya produk padi saja tetapi produk
yang lain sebagai produk unggulan desa saya “, tambah khafid. (Muin)
0 Response to "Petani Merugi Sudah Biasa, Lain Kali Di Coba Lagi "
Post a Comment