Demak
– Musim
kemarau yang melanda pesisir Wedung kabupaten Demak belum berakhir. Penjualan
air bersih merupakan usaha yang cukup dibutuhkan oleh warga . Selain
menggunakan sepeda, sepeda motor. Kini bebarapa pemilik kendaraan roda lima
juga ikut ider air. Dengan membawa puluhan jrigen air mereka menangguk rupiah
saban harinya.
Rif’an (45) warga desa
Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara ini memanfaatkan kendaraan roda
lima untuk ider air. Ia ditemani keponakannya setiap hari ider air ke desa
pesisir di Wedung Utara seperti desa Kedungmutih, Kedungkarang, dan Babalan.
Pagi hari ia berangkat dan pulangnya jika sore menjelang.
Rif’an mengatakan sebelum
ider air , kendaraan roda lima itu dipergunakan untuk mengangkut ikan , dan
barang belanjaan lainnya. Melihat peluang ider air yang cukup lumayan itulah
iapun tertarik untuk berjualan air bersih. Dengan diisi sekitar 50 jrigen
berukuran 30 liter iapun mencoba peruntungan ider air.
Menurut Rif’an air bersih
yang ia jajakan benar-benar bersih karena di ambil dari sumber air di
Pecangaan. Di sana setiap jrigennya ia harus membayar Rp 500,-. Sedangkan
sampai di desa yang membutuhkan ia jual perjerigennya Rp 2.500 – Rp 3.000,-.
Setiap hari ia bisa bolak-balik 2-3 kali mulai pagi hingga sore hari. Jarak
pengambilan air sampai tempat penjualan kurang lebih 10 kilometer.
Rejeki juga mengalir ke
Kantong Khotib (24) bujangan warga desa Kedungmalang. Dengan menggunakan sepeda
motor dan kereta dorong setiap hari ia jug aider air bersih ke rumah
pelanggannya. Dengan drum plastic iapun membawa air ke rumah warga. Satu kereta
dorong ia isi 2 drum air dan dua jrigen.
Uniknya untuk membawa air ke
dalam rumah ia menggunakan mesin pompa air. Berbekal selang dan kabel panjang
ia modifikasi pompa air untuk membawa air ke rumah warga. Untuk mengalirkan air
dari kereta dorong ke rumah warga yang membutuhkan ia perlu waktu 20 – 30 menit.(Muin)
0 Response to "Musim Kemarau Belum Usai , Rejeki Penjaja Air Terus Mengalir"
Post a Comment