![]() |
Muhayyun |
Demak- Gonjang-Ganjing mengenai pemilihan kepala daerah
usai sudah setelah DPR memutuskan dengan cara tidak langsung. Artinya setelah
Undang-undang itu disyahkan maka tidak ada hingar-bingar lagi dalam pemilihan
kepala daerah baik bupati/ walikota atau gubernur dipilih oleh rakyat secara
langsung. Sehingga keputusan ini mengembalikan kedaulatan rakyat di serahkan
kepada DPRD.
Bagi
Muhayyun tokoh pemberdayaan desa yang asli warga desa Kenduren kecamatan Wedung kabupaten Demak. Keputusan
pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD atau menggunakan system perwakilan
adalah bukan hal baru lagi. Di jaman kekholifahan setelah nabi Muhammad SAW
dalam menentukan pimpinan menggunakana system perwakilan.
“
Saya contohkan ketika Abu Bakar ketika memerintah juga dipilih secara
perwakilan oleh tokoh-tokoh berpengaruh di sana. Selain itu di jaman
kekhalifahan Usman juga menggunakan system formatur atau penunjukan secara langsung
oleh tokoh-tokoh penting di sana “, kata Muhayyun yang juga Guru di MTs
Al-Manar Kenduren pada KSM .
Muhayyun
mengatakan , pemilihan secara langsung merupakan demokrasi ala barat. Namun
jika dicermati demokrasi ala barat banyak kelemahannya. Sebagai contoh
demokrasi itu berdasarkan kekuatan semata dan bukan kebenaran . Oleh karena itu
siapa yang mempunyai kekuatan dia akan mempunyai kekuasaan . Sehingga esensi
kebenaran bisa dikalahkan dengan kekuatan yang meskipun kecil di manage.
“
Jadi saat ini apa yang dikatakan Zaenudin MZ terbukti, segudang kebenaran akan
dikalahkan segenggam kekuatan yang di
manage dengan baik. Akhirnya orang-orang yang menjadi pimpinan daerah tidak
dilihat dari benar atau tidaknya tetapi disebabkan karena kekuatan yang besar.
“, tambah Muhayyun.
Kalau
dia pribadi lebih setuju dengan system tidak langsung. Dengan syarat anggota
dewan yang memilih kepala daerah adalah orang-orang yang mempunyai karakter
yang baik. Benar-benar mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk kemajuan dan
kesejahteraan rakyat. Selain itu tidak mengandalkan hanya kekuatan saja namun
juga membela kebenaran.
“
Namun sayangnya saya lihat anggota dewan saat ini jauh dari harapan. Mereka
kebanyakan masih mengedepankan keuntungan pribadi dan partainya. Mereka
cenderung opurtinis, sehingga hasil pemilihan pilkada nantinya juga sangat
tidak dapat dipertanggungjawabkan”, tukas Muhayyun.
Untuk
pemilihan langsung menurut dia juga sangat bagus untuk dijalankan manakala
rakyat benar-benar memilih pimpinan daerah berdasarkan hati nurani tanpa ada
embel-embel uang. Namun kenyatannya saat ini rakyat juga haus akan kekuasaan
manakala dihadapkan dengan uang. Banyak daerah yang tingkat partisipasi
memilihnya rendah karena tidak ada pembagian uang dari caleg atau tim sukses
pilkada. (Muin)
0 Response to "Pilkada Tak Langsung Bagus , Manakala Anggota Dewan Berkualitas"
Post a Comment