Demak – Bagi sebagian orang pemakaman
adalah tempat yang menyeramkan. Sehingga orang jarang pergi ke tempat ini jika
tidak ada suatu keperluan. Namun bagi Sukadi warga desa Kedungmutih kecamatan
Wedung . Pemakaman merupakan lahan untuk mencari rejeki. Sudah lebih sepuluh
tahun ini ia menjual jasa urug makam.
Pemakaman atau kubur keluarga
jika tidak dirawat dengan baik. Dengan berjalannya waktu akan rusak atau hilang
sebagian tanahnya. Hal itu diakibatkan hujan atau panas. Oleh karena itu jika
kondisinya rusak maka perlu perbaikan dengan penambahan tanah. Selain itu juga
penggantian batu nisan.
“ Menjelang hari raya iedul adha
atau puasa tradisi orang sini adalah waktunya merawat kubur. Saya menyediakan
pengeras kubur berupa (lasak). Saya beli dari daerah Kendalasem. Bagi yang
membutuhkan biasanya datang ketempat saya “, ujar Sukadi (50) pada kabarseputarmuria.com.
Sukadi mengatakan pekerjaannya
sehari-hari memang tidak tentu atau serabutan. Dia hanya mengandalkan tenaga
saja karena dia tidak punya keahlian ataupun ijasah. Sejak masih kecil ia jadi
buruh di tambak dal lahan pegaraman. Jika tidak ada order ya kelaut mencari
ikan atau jupro di tambak.
Seiring dengan usianya yang terus
berlanjut kini ia menekuni pekerjaan sebagai tenaga urug kuburan atau yang
lainnya. Jika tidak ada order di pemakaman iapun mencari orderan mengurug rumah
warga. Biasanya warga yang membangun rumah baru butuh tenaga urug rumah. Selain
itu dia juga mengangkut pasir atau bahan bangunan yang lainnya.
“ Alhamdulillah sehari ya kadang
Rp 75 ribu , kadang bisa dapat Rp 100 ribu tergantung orderan. Kalau untuk urug
makam biasanya borongan. Tergantung urugannya 1 rit atau 2 rit “, papar Sukadi.
Dalam menjalani kerja sebagai
tukang urug makam ini Sukadi mengaku kerja sendiri tanpa ada teman. Jika
orderan sedikit ia mengangkut dengan sepeda , namun jika orderan banyak ia
menggunakan kereta dorong. Meski cukup menyeramkan namun pekerjaan ini ia
jalani dengan senang hati. (Muin)
0 Response to "Sukadi Mengais Rejeki di Pemakaman"
Post a Comment