![]() |
Bang Miko Layani pelanggannya |
Demak – Saat ini peluang usaha yang masih
menjanjikan adalah jualan atau berdagang. Namun demikian tidak semua orang
melirik usaha ini apalagi yang berpendidikan atau mempunyai ijasah. Mereka
lebih senang bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta. Padahal
peluang kerja sebagai PNS cukup kecil.
Itulah yang mendorong bang Miko
warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini membuka usaha jualan makanan
keliling. Dengan modal yang tidak begitu besar . Dia jualan makanan keliling
dengan jam kerja bebas dan hasilnya cukup lumayan. Setiap hari ia keliling
kampung di desanya juga desa tetangga.
“ Kalau di hitung-hitung saya
kerja sebagai penjual keliling ini sudah lebih 5 tahun. Awalnya saya ikut orang
menjualkan sio may orang Bandung. Namun setelah punya pelanggan sayapun
kemudian membuat sendiri dan saya kelilingkan “, aku Miko yang asli Solo pada
kabarseputarmuria.
Dia awalnya merantau di Semarang
ikut orang Bandung jualan sio may. Ketika itu ia belum berpengalaman sehingga perlu belajar
banyak dengan teman-temannya. Selama di Semarang itu selain berjualan keliling
iapun menyempatkan diri untuk melihat cara pembuatan sio may. Mulai bahan ,
bumbu serta cara membuatnya.
“ Nah ketika jalan-jalan ke Kudus
itulah saya bertemu dengan istri saya orang Demak . Sehingga habis nikah saya
pindah ke rumah istri di Demak . Mertua jualan ikan dan tetangga kerja sebagai
petambak dan nelayan . Karena saya sudah punya kerja ya saya jualan makanan
keliling di Demak “, ungkap Miko.
Menurut Miko ada berbagai peluang
untuk jualan makanan keliling. Diantaranya sio may , Bakso bakar , sosis dan
masih banyak lagi yang lain. Jualan sio may misalnya modal yang dibutuhkan
kurang dari lima ratus ribu. Bahan yang dibutuhkan misalnya tahu, sayuran,
telor , kentang . Sedangkan bumbunya ada bumbu dapur komplit, kacang tanah,
gula merah dan kecap. Cara membuatnya cukup mudah semua bahan di rebus ,
sedangkan bumbu diracik seperti membuat sambal.
“ Setelah semua matang dagangan
ditempatkan dalam , wadah kotak kaca . Kotak itu di tempatkan di belakang
sepeda motor . Di dalamnya ada kompor dan juga tempat memasak untuk
menghangatkan. Kotak bisa dipesan pada tukang kayu”, papar Miko.
Lebih mudah lagi jika berjualan
bakso goreng. Kita bisa membuat adonan bakso dengan menggilingkan daging dan
tepung sesuai dengan keinginan. Sampai di rumah adonan itu dibuat
bulatan-bulatan bakso besar dan kecil. Bumbupun di ramu dengan bahan bahan
bumbu dapur ditambah saus dan kecap. Untuk penjualan kita tinggal membakar
diatas kompor dan diberi bumbu
“ Sekarang saya jualan bakso
goreng keliling. Sio May kelihatannya sudah jenuh. Nah kalau bakso goreng ini
lebih mudah pembuatannya. Untungnya cukup lumayan dan kerjanya juga ringan “,
tutur Miko.
Seharian jualan keliling Miko
mengaku berpenghasilan Rp 60 ribu – 100 ribu setiap hari. Oleh karenanya selain
untuk belanja kebutuhan di rumah ia masih bisa menyisakan penghasilan untuk di
tabung. Oleh karena itu bagi yang belum mempunyai pekerjaan atau cari sambilan
pekerjaan bisa melirik usaha jualan keliling ini.
“ Jika malu di desa sendiri ya
coba keluar dari desa . Memang kendala yang besar pada usaha jualan keliling
ini adalah rasa malu. Apalagi jika awal-awal membuka usaha pasti banyak
rintangannya “, tutup Miko. (Muin)
0 Response to "Bang Miko Bilang Usaha Paling Gampang Jualan Makanan Keliling"
Post a Comment