"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Bisnis Buah Kelapa Tidak Ada Sepinya


Jepara-  Salah satu hasil perkebunan yang banyak diperdagangkan di pasar tradisional adalah buah kelapa. Hasil dari tanaman yang daunnya bisa digunakan untuk berbagai keperluan ini sangat dibutuhkan pembeli. Berapapun jumlahnya selalu habis diborong untuk pembeli. Permintaan buah kelapa ini tidak ada sepinya, meski suasana biasa buah ini tetap laris manis.

“ Apalagi jika musim orang punya gawe permintaan buah kelapa ini selalu naik. Sehingga pada bulan bulan tertentu sehari saya bisa balik dua kali atau lebih untuk mengantar buah kelapa ke pasat tradisional di seputaran Jepara “, ujar Panji baku buah kelapa asal desa Welahan jepara pada kabarseputarmuria.com.

Buah kelapa yang diiderkan ke hampir semua pasar tradisional di Jepara dan sekitarnya ia beli dari daerah Kebumen dan sekitarnya. Setiap hari ia mendapat pasokan minimal satu truk besar kelapa setiap harinya. Dengan berbekal kendaraan pic up buah kelapa itu ia iderkan ke pasar di berbagai penjuru Jepara.

“ Sekali bawa minimal 1.500 butir , kadang kalau ada pemintaan sampai 2.000 butir  sekali kirim. Harga jual kelapa fluktuatif tergantungh stok dan pemrintaan harga saat ini Rp 2.000 – Rp 2.500. Kelapa ini saya jual pada bakul-bakul di pasar. Satu bakul biasnya ambil 50 – 200 butir kemudian diecerkan”, tambah panji yang ditemui di pasar baru desa Kedungmutih.

Panji mengatakan dia berdagang buah kelapa ini sudah lebih 5 tahun dengan di bantu temannya setiap hari ia keliling pasar. Dari penjualan buah kelapa itu ia bisa menghidupi keluarganya. Menurutnya berdagang kelapa tidak ada ruginya. Kalau terpaksa biasanya kembali modal , karena permintaan turun hargapun diturunkan. Oleh karena itu ia tetap menekuni bisnis jual beli kelapa ini.

Sementara itu Sumirah (49) pedagang Kelapa di pasar baru Kedungmutih mengaku senang ada pemasok kelapa langsung ke pasar. Biasanya ia kulakan Kelapa ke Pasar Pecangaan atau Mayong . Selain membutuhkan waktu juga harus tambah ongkos transportasi. Namun jika ada yang memasok ke pasar biaya transportasi bisa dikurangi dan keuntunganpun bertambah.

“ Ya untungnya dikit-dikit pak perbutir Rp 500 – 1.000 rupiah. Biasanya pembeli eceran minta di kupas sekalian. Ya kita kupaskan demi kepuasan pelanggan. Jika untuk orang punya gawe biasanya belinya borongan “, cerita Sumirah . (Muin)


0 Response to "Bisnis Buah Kelapa Tidak Ada Sepinya "

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "