![]() |
Fatkhul Muin Pemred kabarseputarmuria.com |
Usai sudah
gelaran Pemilihan anggota BPD desa Kedungmutih kecamatan Wedung . Ada rasa
senang, kecewa , dan masih banyak lagi ekspresi lainnya yang tertumpah. Bagi
calon yang jadi tentunya senang karena kursi jabatan sebagai DPRnya desa sudah
menunggu.
Harapan mereka
anggota yang jadi lewat BPD ini selain menaikkan gengsi juga bisa mendapatkan
gaji atau uang. Padahal duduk sebagai anggota BPD merupakan amanah yang cukup
berat untuk dilaksanakan. Selain mereka itu warga yang ditokohkan masyarakat
mereka itu harus bisa mengemban tugas sebagai BPD.
Memang sebagai
anggota BPD nantinya akan mendapatkan sejumlah penghasilan , diantaranya gaji
bulanan, uang rapat dan ada lagi tunjangan lainnya. Namun besarnya belum ada
ukuran tertentu ada yang mengatakan 10 persen
dari APBdes , sekian juta per bulan dan masih banyak asumsi lainnya.
Nah itulah yang
menjadikan posisi anggota BPD saat ini menjadi menonjol. Ketika ada pembukaan
lowongan mereka yang tidak dibekali apa-apa justru bersemangat untuk
mencalonkan diri . Sedangkan warga yang mempunyai kemampuan duduk justru enggan
untuk bersaing dengan mereka yang hanya berbekal semangat.
Kembali ke
penghasilan anggota BPD yang nantinya menjanjikan itulah yang menjadi semangat
mereka untuk mencalonkan diri. Bukan tugas yang mereka pikirkan , bukan
kemampuan yang mereka tunjukkan namun hanya semangat saja. Akibatnya ada
persaingan yang tidak sehat dalam ajang pemilihan BPD desa Kedungmutih.
Terutama pada dapil yang bercalon lebih dari 1 orang.
Nuansa politik
uang dalam pencalonan BPD Kedungmutih benar-benar terasa . Baik yang bercalon
tunggal atau lebih dari satu dari setiap dapil setiap pemilih mendapatkan uang
dari para calon. Dari informasi yang di dapatkan mereka para calon memberikan
uang pada pemilih Rp 100 ribu – Rp 300 ribu mungkin ada yang lebih.
Ini sangat kita
sayangkan , namun demikian itu sudah terjadi. Inilah wajah demokrasi
Kedungmutih saat ini. Namun demikian kita berharap anggota BPD yang baru ini
benar-benar bisa menempatkan dirinya sebagai mitra pemerintah desa yang pro
aktif bekerja untuk kemajuan desa.
Mereka yang
duduk saat ini masih harus banyak belajar dengan anggota BPD pendahulu mereka
yang benar-benar berkualitas. Selain usia yang matang mereka adalah benar-benar
tokoh masyarakat yang berkepribadian baik. Oleh karena itu sebagai anggota baru
meskipun usia mereka masih muda namun pola pikir serta perbuatan mereka harus
mencerminkan ketokohannya di masyarakat.
Kita tidak tahu
dalam pemilihan anggota BPD yang baru ini ada unsure rekayasa politik atau
memang mengalir apa adanya. Masyarakat desa Kedungmutih mempunyai hak untuk
mengawasi kinerja mereka. Jika mereka itu tidak menjalankan tugas sesuai dengan
tupoksinnya atau melanggar ketentuan mereka akan mendapatkan sangsi. (Muin)
0 Response to " Sayang Pilihan Anggota BPD Kedungmutih, Calonpun Bagikan Uang"
Post a Comment