Jepara – Hidup
adalah sebuah perjuangan yang harus dijalani penuh suka dan duka. Hal inilah
yang menjadi landasan Muhdi (50) warga desa Karangaji kecamatan Kedung . Meskipun puluhan tahun ia menjalani
pekerjaan sebagai pedagang keliling. Namun ia jalani dengan senang hati,
padahal ia harus “Ngonthel “ sepeda puluhan kilometer setiap harinya.
Selama lebih dua puluh lima tahun
ia berdagang keliling jajanan anak-anak. Ada bakso ojek, telor putar goreng ,
manisan dan juga minuman. Dengan sepeda bututnya pagi hari ia keluar rumah dan
pulangnya malam menjelang. Kegiatan itu ia jalani terus menerus tanpa
menghirauakan teriknya panas dan dinginnya air hujan.
“ Ya gimana lagi mas bisanya
hanya jualan kayak begini. Yang penting setiap hari dapat uang untuk belanja
dan biayai anak-anak sekolah. Kalau dihitung ya sejak saya belum berkeluarga
udah jualan keliling seperti ini “, kata Muhdi pada FORMASS di SD Kedungmutih
Wedung Demak tempatnya mangkal jika pagi hari sampai siang.
Muhdi mengatakan dagangan yang ia
jual selain kulakan di pasar juga ada yang membuat sendiri. Di bantu istrinya
setiap malam ia membuat makanan kecil berbahan, tepung , telur dan gula. Berkat
tangan dingin istrinya tercipta beragam makanan kecil yang menarik selera
anak-anak kecil. Ada bakso ojek , uler-uleran, manisan dan yang lainnya.
“ Agar tidak membosankan makanan atau jajanan yang kami
jual selalu berganti-ganti jenisnya. Jika dagangan mulai turun penggemarnya
digantikan yang baru begitu seterusnya “, tambah Muhdi.
Muhdi mengaku meski penghasilan
sehari-harinya tak seberapa. Namun selama puluhan tahun ia menjalani usaha
jualan keliling dengan senang hati. Dari hasil penjualan makanan kecil untuk
anak-anak sekolah itu . Ia bisa menghidupi lima orang. Anaknya 3 orang namun
yang sulung kini sudah berkeluarga. Tinggal dua orang yang harus ia biayai
sekolahnya.
“ Ya yang nanya jualan kayak gini
hasilnya ya tidak tentu kadang ramai ya kadang sepi. Kalau di hitung rata-rata
penghasilan bersihnya Rp 60 ribu – Rp 75 ribu. Alhamdulillah cukup untuk makan
dan biaya anak-anak sekolah “, tutur Muhdi.
Memang dalam benak Muhdi ada
keinginan untuk menggantikan sepeda tuanya dengan sepeda motor untuk ider
makanan. Namun karena penghasilan yang pas-pasan itu menyurutkan keinginan yang
lama didambakan. Namun ia terus berdo’a agar diberikan kesehatan oleh yang
kuasa agar bisa terus ider makanan. Sambil menabung dikit demi sedikit untuk
mewujudkan keinginannya itu.
“ Maunya sih naik sepeda motor
seperti yang lain Pak . Namun karena belum ada rejeki ya naik sepeda terus tak
mengapa. Yang penting badan sehat dan terus dapat ider makanan “, kata Muhdi
menutup sua. (Muin)
subhannalloh,,, semoga banyak risky pak,,, dan sehat wal afiat
ReplyDelete