Demak – Berwirausaha
itu harus tahan banting dan tidak putus asa. Meski gagal dalam menyemai usaha
namun hal itu tidak tidak menjadi halangan untuk mencoba lagi. Gagal dalam
usaha adalah hal yang sudah biasa, mencoba lagi adalah jalan untuk meraih
kesuksesan.
Hal itulah yang dijalani Ade
perantau asal Tasilmalaya Jawa Barat. Di daerah Jepara ia memboyong keluarganya
untuk membuka usaha sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan harian. Awalnya ia
sudah berjualan es doger , namun karena persaingan usaha sejenis cukup kencang
iapun terpaksa menutup usahanya.
“ Gimana mas di Jepara ini
persaingan dagang cukup kencang , selain harus murah harganya makanan yang
disediakan harus enak. Saya jualan Es doger tidak jalan karena dirasa
harganya kemahalan “, ake Ade penjual
Martabak Coklat Mini pada kabarseputarmuria.com di pasar baru desa Kedungmutih
.
Setelah berpindah usaha martabak
mini coklat ini kelihatannya cukup lancar. Dengan berbekal ketrampilan membuat
martabak coklat dari temannya itu , Setiap pagi hari ia mangkal di halaman
pasar baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten . Makanan kecil
berbentuk setengah lingkaran berbahan tepung terigu ,gula, telor dan berisi
coklat dan kacang cukup laris di pasar pesisir Demak ini.
Adonan yang disiapkan dari rumah
kontrakannya itu ia buat ditempat.Dengan berbekal kompor dan cetakan ia buat
martabak itu dengan cekatan. Wajan cetakan berisi empat itu pertama ia beri
adonan berwarna crem . Kacang dan coklat di taburkan dalam adonan setengah
matang. Sambil terus dipanasi martabak dalam cetakan berbentuk bindar itupun di
bentuk menjadi setengah lingkaran.
“ Alhamdulillah hampir sebulan
ini penjualan martabak coklat cukup
lancar. Jika pembelian eceran satu bijinya Rp 1.000,-. Namun pembeli disini
rata-rata belinya Rp 5.000,- dan minta 6 biji . Jika Rp 10 ribu dapat 12 biji
“, kata Mas Ade.
Di Jepara mas Ade mengontrak
rumah yang ditempati dengan istri dan temannya. Dulu ia mengontrak di kota
Jepara ketika berjualan es doger. Kini ia mengontrak di desa Panggung kecamatan
Kedung kurang lebih 10 Km dari kota Jepara. Meski di desa namun jualan
martabaknya cukup lancar.
“ Jika pagi hari saya jualan di
pasar ini sampai siang. Pulang sekitar jam 9 sampai dirumah mulai persiapan
jualan siang hari di pinggir jalan desa Kedungmalang dan Babalan “, aku Ade.
Dari berjualan martabak coklat
ini setiap hari mas Ade dapat penghasilan bersih Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu
. Tergantung ramai dan sepinya pembeli martabak mini coklatnya. Jika kondisi
sepi ia hanya bisa membuat 150 – 200 biji martabak. Namun jika sedang ramai
setiap harinya bisa membuat hingga 300 biji martabak. Selain pembeli rumahan pelanggan bang Ade banyak
pula bakul yang menjual lagi makanan kenyal dan berasa manis ini . (Muin)
0 Response to " Martabak Coklat Pak Ade Laris Manis Di Pasar Baru "
Post a Comment