Demak – Meskipun musim kemarau mulai diambang pintu ,
namun hal ini tidak membuat “grogi” Busri pengepul garam dari desa
Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Garam simpanannya sekitar
200 ton masih ngendon di gudang. Dia berharap masih ada kenaikan harga
garam satu atau dua bulan ke depan.
“ Nanti kalau sudah bulan April atau Mei harga garam akan beranjak
naik . Stok garam ditingkat petani sudah menipis apalagi saat ini
masih turun hujan “, ujar Busri kabarseputarmuria , kamis ( 29/1).
Busri mengatakan menjadi pedagang garam harus tahan banting. Disaat
harga tinggi harus tetap dekat petani garam dengan membelinya .
Sedangkan ketika harga turun juga ikut turun. Yang menentukan harga
garam adalah pasar bukan pengepul seperti dirinya.
“ Saya sendiri pernah membeli garam dengan harga hampir 100 ribu
setiap kwintalnya. Namun pernah juga harga garam perkwintal hanya Rp 20
ribu “, tambah Busri.
Menurut Busri merosotnya harga garam ini terjadi pada tahun lalu
saja. Yang sudah-sudah jika musim penghujan tiba harga garam pasti
beranjak naik.
Ketika panen raya harga jatuh sudah biasa karena
kelebihan barang.
Bahkan sekarang harga garam dengan kualitas bagus
harganya cukup bagus. Saat ini Rp 60 ribu perkwintal sedangkan kualitas
umum hanya Rp 30 ribuan setiap kwintal.
Namun demikian dia tidak berkecil hati. Meskipun saat ini masih rugi
namun ia bersabar untuk menahan stok garamnya di dalam gudang. Dia
berharap hujan masih terus mengguyur sehingga musim garam mundur satu
atau dua bulan ke depan.
“ Setelah penggunaan teknologi membrane atau
isolator harga garam mulai bagus. Oleh karena itu tahun depan kami
harapka semua petani membuat garam dengan membrane. Kami siap membeli
garam mereka dan harganyapun bagus “, kata Busri
Garamnya sejumlah 200 ton masih dibiarkan didalam gudang . Iapun
menyibukkan diri dengan menggarap lahan tambaknya. Selain hidup dari
berjualan garam iapun hidup dari memelihara udang dan Bandeng.
“ Ya gimana lagi belum ada kenaikan ya di tahan dulu. Siapa tahu
tidak ada musim garam karena hujan terus . Harga garam pasti naik dengan
sendirinya . Hal ini sudah biasa bagi kami sebagai pedagang ada untung
ya kadang rugi dikit “, kata Busri. (Muin)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone: 085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone: 085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "
0 Response to " Busri : Pedagang Garam Harus Tahan Banting"
Post a Comment