Demak – Bagi Maftukhin guru ngaji dari
desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak jika ada anak didiknya yang
lancar baca Alqur’an hatinya senang bukan kepalang. Jerih payah yang ia
keluarkan selama bertahun-tahun berbuah sudah . Meskipun ia tidak mendapatkan
apa-apa namun itu sudah menjadi hadiah yang cukup berharga baginya dan
istrinya.
“ Kami menjadi
guru ngaji di rumah sendiri sudah lebih sepuluh tahun. Awalnya hanya beberapa
anak saja yaitu siswa di Madin yang kurang lancar mengajinya. Namun sekarang
yang mengaji disini ada sekitar lima puluh anak “, aku Maftukhin pada
kabarseputarmuria.com yang menyambangi rumahnya di RT 02 RW 02 desa Kedungmutih.
Berawal dari
membantu siswa madrasah diniyah yang kurang lancar mengajinya itu menjadi
tonggak sejarah bagi dia dan istrinya. Memang sebelum membuka ngaji sorogan di
rumahnya ia dan istrinya merupakan guru Madrasah Diniyyah di desanya. Selain
ada pelajaran membaca Alqur’an juga ada pelajaran agama lainnya. Seperti ahlaq,
fikih , dan yang lainnya.
“ Saya lihat ada
beberapa anak yang kurang lancar mengajinya , jadi usai shalat maghrib saya
suruh datang ke rumah untuk belajar alqur’an agar lancar. Pada waktu itu jumlah
anak yang belajar di sini sekitar lima anak “, tambah Maftukhin.
Dari lima anak itulah
dari waktu ke waktu terus berkembang . Satu bulan tambah 2-3 anak. Sedangkan
anak yang mengaji tidak hanya yang belajar di madrasah diniyah saja . Namun
anak-anak yang bersekolah di SD , SMP , MTs dan MA juga ngaji di rumahya.
Hingga ruang tamu di rumahnya tidak mampu menampung anak-anak yang mengaji di
rumahnya.
Untung ada rumah
peninggalan mertuanya yang tidak terpakai . Akhirnya siswa ngajinyapun dipindah
di rumah mertuanya yang cukup luas. Selain dijadikan tempat mengaji usai shalat
Maghrib setiap hari. Pada hari Kamis malam Jum’at juga digunakan untuk acara
baca barjanji anak-anak. Malam Selasa ada acara Tadarusan oleh siswa mengaji
yang besar.
“ Alhamdulillah
rumah peninggalan mertua saya ini membawa berkah kita semua. Rencana ke depan
rumah ini kita bongkar dan dibuat permanen untuk majlis ta’lim. Selain untuk
mengaji bisa digunakan untuk kegiatan social dan keagamaan lainnya .Mohon do’aya
mudah-mudahan lancar “, kata Maftukhin lagi.
Ketika ditanya apakah
ada iuran khusus yang dibebankan kepada
siswa yang belajar di rumahnya itu. Maftukhin mengatakan kegiatan
pembelajaran Alqur’an ia lakukan semata-mata menolong kepada sesama. Ia tidak
mempunyai apa-apa yang ia berikan kepada orang lain sebagai amal . Ia hanya
mempunyai sedikit ilmu yang ia berikan kepada anak-anak.
“ Saya sangat
senang jika anak-anak yang belajar disini lancar mengajinya. Selain itu juga
bisa membaca maulid nabi. Oleh karena itu kami tiada membebani apapun bagi
orang tuanya. Yang penting rajin mengaji disini saya sudah senang “, katanya
lagi.
Namun demikian ia
mengatakan , pembelajaran alqur’an di rumahnya itu tidak ada jadwal khusus dan
juga kelas seperti di pondok pesantren. Oleh karena itu siswa yang belajar
berbaur menjadi satu dengan system antrian
yang datang dulu di dahulukan begitu seterusnya. Selain itu jika ada udzur yang
tidak bisa ditinggalkan maka tempat ngajinyapun diliburkan.
“ Ya gimana lagi
yang ngajar saya sama istri jika kebetulan ada acara berdua ya terpaksa
anak-anak ngajinya libur . Mereka semua juga memaklumi kondisi ini “, kata
Maftukhin menutup sua. (Muin)
Ini Videonya :
0 Response to "Maftukhin , Senang Jika Anak Didiknya Lancar Mengaji"
Post a Comment