Pengantar: Hari Sabtu 21 Maret 2015 saya mengadakan perjalanan keluarga ke
daerah Bungah kabupaten Gresik . Tidak sengaja sholat di Masjid yang cukup
bersejarah bagi perkembangan agama Islam di
Jawa Timur. Berikut ini liputannya.
Kabupaten Gresik
merupakan salah satu daerah pusat penyebaran Islam jaman dahulu. Berbagai
peninggalan sejarah masih bisa kita saksikan sampai sekarang. Salah satunya
adalah bangunan Masjid yang dikenal sebagai Masjid Besar Kanjeng Sepuh Sedayu.
Masjid ini terletak di Desa Kauman kecamatan Bungah.
Kanjeng Sepuh
adalah tokoh sentral nama aslinya Raden
Adipati Soeryodiningrat. Raden Adipati Soeryodiningrat merupakan adipati ke
delapan dari Kadipaten sidayu. Beliau merupakan seorang putra dari Sayid Abdur
Rohman Sinuwun Solo. Mbah Kanjeng Sepuh sebagai adipati ke delapan dari sepuluh
adipati yang pernah memerintah Kadipaten Sidayu, merupakan adipati yang paling
tersohor hingga saat ini.
Hal ini terbukti
dengan banyaknya penziarah yang mendatangi makam beliau hingga saat ini. Makam
Mbah Kanjeng Sepuh tidak pernah sepi dari penziarah setiap jum’at pahing. Hal
tersebut sudah merupakan kebiasaan bahkan menjadi tradisi bagi warga Sidayu dan
sekitarnya.
Setiap Jum’at
Pahing Pasar yang berada di samping alun-alun yang juga tidak jauh dari makam
mbah Kanjeng sepuh tersebut selalu ramai dengan pengunjung. Selain untuk
berziarah, para pengunjung juga memanfaatkan momen yang rutin setiap minggunya
tersebut yaitu pahingan atau pasar pahing
Masjid Besar
Kanjeng Sepuh Sidayu terletak tepat di depan area pemakaman mbah Kanjeng
Sepuh. Tepat di belakang masjid ini terdapat makam para adipati dari
Kadipaten Sidayu. Namun yang paling banyak dikunjungi dan terkesan sangat
disakralkan oleh masyarakat sekitar adalah makam mbah Kanjeng Sepuh selaku
adipati ke delapan dari kadipaten Sidayu ini.
Berdasarkan
pantauan pengunjung masjid ini yang
sekaligus mengunjungi makam mbah Kanjeng Sepuh ternyata kebanyakan dari mereka
hanya mengetahui tentang makam mbah Kanjeng Sepuh saja, sedangkan makam-makam
lain yang berada di sekitar makam tersebut mereka tidak mengetahui
identitasnya.
Keadaan semacam
ini menjadi wajar saja mengingat masjid besar di depan makam tersebut juga diberi
nama dengan nama Masjid Kanjeng Sepuh. Jadi wajar apabila masyarakat yang
mengunjungi makam yang berada di belakang masjid ini tiada pernah sepi . Setiap
waktu terus mengalir bak air yang datang dari berbagai penjuru kota di Jawa
Timur.
Begitu juga kondisi
masjidnya cukup terawat karena setiap hari dikunjungi oleh para peziarah.
Kebersihan dalam masjid cukup terjaga sehingga peziarah yang berniat shalat
atau I’tikaf didalam masjid ini cukup nyaman. Selain itu beberapa peninggalan
masih terawal lestari di bagian depan masjid.
Tempat parkir
kendaraanpun tersedia sehingga para peziarah yang membawa kendaraan roda empat
bisa parkir dengan leluasa. Selain itu banyak pula peziarah yang datang dengan
mengendarai kendaraan roda dua. Ongkos parkirpun tidak ada harga khusus
tergantung manasuka peziarah. (Muin)
0 Response to "Masjid Kanjeng Sepuh Sedayu, Situs Budaya Islam Yang Tetap Lestari"
Post a Comment