Jepara – Musim hujan hampir usai namun
beberapa petani garam masih menyisakan garam di gudang mereka. Masih menumpuknya garam di gudang
dikarenakan kualitas garam yang rendah. Kebanyakan pengepul garam membeli garam
dengan kualitas bagus dahulu .
Setelah garam bagus habis barulah mereka membeli garam kualitas di bawahnya.
Seperti halnya
Kholil petani garam yang menggarap lahan garam di desa Karanganyar kecamatan
Kedung kebupaten Jepara. Garam hasil
panen tahun ini masih ngendon di gudang karena tidak ada pengepul yang membeli.
Jika ada yang mau harganyapun cukup rendah . Akibatnya garam lebih 100 ton
masih ia biarakan tersimpan di gudang.
“ Garam saya ini
memang warnanya tidak putih bersih . Soalnya tidak meggunakan plastic. Dulu
ketika di Jepara ada pabrik pupuk garam saya penjualannya mudah. Semenjak
pabrik pupuk di tutup saya kesulitan menjual garam saya “, ujar Kholil pada kabarseputarmuria.com.
Ia mengaku garam
yang dibuatnya memang kualitasnya kurang bagus. Selain lahan yang tidak
mendukung ia juga belum menggunakan
plastic di meja kristalisasi. Sehingga garam yang dihasilkan warnanya tidak
bisa putih bersih . Sebenarnya ia ingin menggunakan plastic agar kualitas meningkat.
Namun karena tidak mendapat bantuan maka iapun membuat garam seadanya.
Selain itu dana
untuk membeli geomembran meja kristalisasi juga cukup besar. Dengan harga
paling murah Rp 7 ribu permeternya maka satu meja denga ukuran 20 X 15 meter
membutuhkan dana Rp 2.100.000,- per meja kristal. Padahal satu lahan garam
minimal 8 meja kristal sehingga modal yang diperlukan untuk membeli geomembran
hampir Rp 20 juta.
Hal sama juga
dikatakan Jambari petani garam yang menggarap lahan di desa Kedungmalang. Tahun
ini ia masih mengandalkan meja kristalisasi tanah , sehingga garam yang
dihasilkan harganya cenderung rendah. Namun demikian beberapa hari terakhir ini
ada pendataan penggarap garam . Dia termasuk salah satu yang diusulkan menerima
bantuan plastic untuk meja kristalisasi.
“ Selain
menyetorkan Foto Copy KTP , Foto juga gambar lahan garam yang digarap. Katanya
akan diajukan untuk mendapatkan bantuan plastic. Mudah-mudahan musim garam yang
akan datang dapat bantuan plastic agar garam yang saya hasilkan kualitasnya
lebih baik dengan yang sekarang”, harap Jambari. (Muin )
0 Response to "Garam Kualitas Rendah Sulit Penjualannya, Petani Harus Menggunakan Geo Membran"
Post a Comment