"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

KIS Tidak Tumpang Tindih dengan Kartu BPJS Kesehatan


Banyak orang mempertanyakan keberadaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diluncurkan pemerintah. Alasannya, selama ini Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dioperasikan BPJS Kesehatan, baru berjalan sekitar satu tahun. Sejumlah kelompok masyarakat menafsirkan JKN akan diganti dengan KIS.

Kelompok lainnya, juga merasakan kekhawatiran, takut terjadi tumpang tindih di lapangan dalam mengoperasionalkan kesehatan bagi masyarakat. Menurut Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Farid Moeloek, JKN yang sering dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk berobat, dapat digunakan kembali oleh anggota Kartu Indonesia Sehat (KIS).

KIS merupakan program yang terintegrasi dengan JKN, sistem yang digunakan untuk pelayanan kesehatan KIS sama dengan peserta JKN lainnya. Jadi setiap masyarakat dapat menggunakannya sesuai peraturan, namun memang nama kartunya saja yang berbeda yaitu Kartu Indonesia Sehat.

"Sebenarnya tidak ada bedanya, KIS dan JKN. Namun,kami mencoba memasukkan benefit preventif tambahan di sana, tetapi perorangannya lebih ditekankan," kata Nila.

 Meski demikian, Nila mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tenang tidak perlu takut akan kinerja KIS. Karena KIS rencananya akan menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan JKN, juga bagi bayi yang baru lahir yang belum didaftarkan ke JKN.

 JKN masih tetap berlaku. Namun menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita Farid Moeloek, KIS memiliki kelebihan, yaitu bisa menanggung penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). “Nanti pelanpelan kartu diganti, Kartu Indonesia Sehat. Jangan ada perbedaan bagi PMKS dan bayar sendiri (yang memiliki premi),” kata Nila.

 Nila mengatakan, keberadaan KIS tidak akan tumpang tindih dengan kartu kesehatan lainnya yang sudah ada. Jenis baru ini mengutamakan keluarga tak mampu yang mengalami masalah kesehatan, termasuk bayi yang baru lahir yang butuh perawatan.

 “Pada saat dia mulai hidup, punya penyakit, 100 hari kelahiran anak-anak, ini penting sekali. Maka dapat makanan tambahan, pemeriksaannya, imunisasi itu kan preventif,” jelasnya.

Saat ini diakui Nila ibarat masa transisi, namun selalu ada orang yang sakit dan membutuhkan pencegahan penyakit, maupun pelayanan. Menurutnya sistem ini akan dirapikan secara bertahap. Berdasarkan data yang dimilikinya, setidaknya ada 432 ribu dari 1,7 juta kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berhasil divalidasi untuk mendapatkan KIS.

Perlakuan yang sama lewat KIS juga diberikan kepada bayi yang baru lahir."Ini bukan mendaftar tapi penerima KIS akan divalidasi terlebih dahulu oleh tim khusus untuk kemudian diberikan kartu," ujar Nila.

Cakupan KIS menyasar masyarakat yang belum masuk JKN. KIS dan JKNadalah program-program kesehatan bagi warga miskin yang berada di bawah koordinasi BPJS Kesehatan.
"Secara bertahap cakupan peserta akan diperluas meliputi penyandang masalah kesejahteraan sosial dan bayi yang baru lahir dari penerima bantuan iuran [PBI] yang selama ini tidak dijamin. "Selain soal JKN, kita juga fokus terhadap Angka Kematian Ibu (AKI)," " kata Nila Moeloek.

Selama ini masyarakat belum menikmati program asuransi pemerintah tersebut secara merata. Dengan demikian, Nila akan mengerjakan semua program yang telah digariskan Presiden Joko Widodo hingga lima tahun mendatang. Tentunya akan banyak program baru dan terus menjalankan program baik yang sudah ada.

 “Saya kira kita kerjakan apa yang memang digariskan oleh kesehatan. Itu tidak akan jauh dari program yang sudah digariskan Presiden Jokowi dan bagaimana bangsa kita menjadi paradigma sehat,” tutur Nila. Nila menjelaskan, JKN merupakan asuransi khusus untuk masyarakat yang dibuat oleh pemerintah tapi unsur pemerataan belum terwujud. Artinya, semua komponen, belum menjadi anggota JKN.

“Tentu kita bersyukur adanya JKN. Saya rasa itu kartu keadilan. Dulu tidak semua orang dapat asuransi kesehatan. Sekarang diusahakan dapat semuanya,” imbuhnya. Info BPJS Kesehatan edisi 11 Tahun 2014 fokus 4 Info BPJS Kesehatan edisi 9 Tahun 2014 Meskipun ada JKN, masyarakat harus tahu diri tentang kondisi kesehatan masing-masing.

Masyarakat Indonesia bisa hidup sehat dari niatan individu.“Sekarang masyarakat harus belajar hidup sehat dan saya harap kita semua bisa edukasi ke masyarakat agar bisa jaga kesehatan,” ujarnya.

Menyinggung kembali soal KIS, Nila F Moeloek mengingatkan masyarakat untuk mengikuti program Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk kesehatan ibu dan anak. Keunggulan KIS adalah manfaat preventif serta deteksi dini, gizi, imunisasi dan pelayanan pos pelayanan terpadu dan segera mendaftar  ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat.

 "Saya ingatkan lebih baik mendaftar saat sehat karena prinsipnya gotong royong. Saya ingatkan lagi jangan tunggu sakit baru mendaftar. Mau di mana pun bisa mendaftar. Datangi kantor BPJS setempat, untuk mendaftar, jangan cuma ibu tapi anak dan bapaknya juga,” kata Nila.

Menkes menambahkan, KIS merupakan perluasan cakupan kepersertaan dari fakir miskin dan orang tidak mampu. Mereka ini datanya belum termasuk ke dalam jumlah 84,6 juta jiwa penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). KIS juga memberikan manfaat yang lebih luas dari JKN.

Yaitu mencakup upaya promotif dan preventif, serta deteksi dini yang sebelumnya belum tercover JKN seperti gizi, imunisasi, dan pelayanan posyandu. Harapannya, dengan adanya jaminan kesehatan dapat mendorong masyarakat untuk bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan.

“Dengan bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan dan ditolong tenaga kesehatan akan mempercepat akses ibu dan bayi dalam mencapai penanganan yang adekuat apabila terjadi komplikasi,” ungkap Nila F Moeloek.


 Sumber : info BPJS Kesehatan edisi 10 Tahun 2014



0 Response to "KIS Tidak Tumpang Tindih dengan Kartu BPJS Kesehatan"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "