Demak – Melihat atau berjalan-jalan di pasar
ikan pagi desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak adalah hal yang
menyenangkan. Selain bisa melihat atau berbelanja berbagai jenis ikan. Juga
bisa membeli makanan tradisional yang saat ini sangat jarang ditemui.
Salah satu penjual
makanan tradisional berbahan beras dan tepung adalah Mbah Mastukhah (60) warga
RT 03 RW 01 desa Kedungmutih. Setidaknya ada lima jenis makanan tradisional
yang ia jual. Ada bubur abang , bubur putih , uler-uler , ketan salak dan nasi
menir. Makanan tradisional ini ia gelar di pasar ikan pagi.
Dengan lapak sederhana ia
sajikan makanan yang terbuat dari beras dan ketan seperti Bubur abang dan bubur
putih . Sedangkan beras ketan ia jadikan ketan salak yaitu ketan rebus yang di
campur gula merah . Warnanya kecoklatan seperti salak sehingga orang
menyebutnya ketan salak.
Ibu Tukhah mengatakan
kepandaian membuat makanan tradisional ini mewarisi ibunya yang dahulu juga
jualan di pasar. Ketika masih kecil ia selalu membantu ibunya mempersiapkan
bahan untuk membuat makanan tradisional ini. Selain itu ia juga selalu
memperhatikan cara membuat berbagai jenis makanan tradisional itu.
Dari melihat itulah maka
iapun menguasai ilmu membuat makanan tradisional ini. Semenjak ibunya meninggal
iapun meneruskan usaha ibunya berjualan makanan tradisional. Meski makanan
orang jaman dahulu namun masyarakat masih menggemari makanan ini. Seperti bubur
abang dan bubur putih berbahan tepung beras ini laris di serbu pembeli.
“ Kalau bubur abang ini
rasanya manis , kalau tidak ingin terlalu manis bisa dicampur juruh putih ini.
Begitu juga bubur putih ini rasanya tawar tetapi kalau ingin pemanis diberi
juruh coklat ini rasanya jadi enak sekali “, kata ibu Mastukhah pada
kabarseputarmuria.com
Pembuatan makanan
tradisional ini ia buat dirumahnya sekitar jam 3 pagi . Setelah jadi semua
kemudian diangkut ke pasar dengan menggunakan kereta dorong mini habis subuh.
Sesampainya di pasar ikan dagangan ia gelar di bale-bale kecil terbuat dari
kayu. Bubur ia taruh di ember sedangkan yang lainnya ia tempatkan dalam tampah.
Pembelinya adalah
pedagang pasar di pasar pagi , selain itu ada juga warga yang berbelanja di
pasar ini. Setiap pembelian makanan rata-rata Rp 1.000,- perjenis makanan. Satu
pembeli ada yang membeli 5 – 10 tuntum makanan tradisional. Kebanyakan mereka
membeli untuk di bawa pulang ke rumahnya.
“ Ya Alhamdulillah dalam
sehari keuntungan bersih bisa mencapai Rp 50 ribu kalau habis semua. Kalau ada
sisa yang kita bagikan pada anak cucu dan tetangga “, kata Mbah Tukah
Dari penjualan makanan
tradisional setiap harinya ini Mbah Tukhah bisa menghidupi dirinya sendiri.
Selain itu juga bisa memberikan jajan pada cucunya yang menemani dan juga
membuat makanan tradisional. (Muin)
0 Response to "Bu Tukhah Warga Kedungmutih Demak Lestarikan Makanan Tradisional"
Post a Comment