![]() |
Bang Slamet |
Kudus- Orang usaha
perlu waktu dan proses untuk menjadi besar. Selain itu kejujuran dan teliti
yang harus dijunjung tinggi. Itulah dua kata yang mengantarkan Slamet (48) asal
Jekulo pedagang plastik ,mie dan gula aren sukses menjalankan usahanya. Selain
punya mobil box besar untuk mengangkut dagangan kini ditemani dua orang
karyawannya.
” Usaha ini
sudah saya bangun lebih dua puluh tahun. Usai tamat SMP saya mulai usaha jualan
plastik . Dengan naik angkot saya datangi pasar-pasar tradisional untuk
menawarkan dagangan plastik ”, aku Slamet pada kabarseputarmuria.
Slamet
mengatakan , awalnya ia ingin melanjutkan sekolah seperti teman-temannya. Namun
karena ketidakadaan biaya maka terpaksa urung menggapai cita-cita. Agar
waktunya tidak terbuang percuma iapun belajar usaha dengan jualan plastik .
Dengan modal Rp 350.000 ribu iapun kulakan plastik berbagai ukuran . Dengan
dibungkus zak iapun menawarkan dagangan ke
toko-toko atau pedagang pasar.
” Ya karena
belum mempunyai kendaraan apa-apa pulang pergi saya naik angkutan umum.
Seharinya kadang bisa tiga atau lima kali ganti angkutan untuk mendatangi
pelanggan”, kenang Slamet.
![]() |
bang Slamet turunkan dagangan sendiri |
Usaha yang
dibangunnya dengan cucuran keringat dan do’a orang tua itupun semakin lama
semakin besar. Sepeda motor untuk angkutan keliling mulai terbeli. Daerah
pemasaranpun semakin berkembang. Dulu hanya seputaran Kudus saja. Namun setelah
menggunakan Sepeda motor iapun mulai menjajah pasar-pasar tradisional di Demak
dan Jepara. Seperi daerah Wedung , Mijen , Gajah Demak . Dan beberapa daerah di
Jepara seperti Pecangaan, Kedung dan juga Bangsri.
” Dengan
adanya sepeda motor mobilitas menjadi semakin lancar , saya mulai ider dagangan
ke daerah Demak dan Jepara. Awalnya memang seputaran Kudus saja seiring dengan
ketatnya persaingan akhirnya saya memutuskan untuk memperlebar daerah pemasaran
”, tambah Slamet.
Permintaan
akan dagangan berupa plastik semakin lancar saja iapun akhirnya bisa membeli
mobil box kecil. Tidak itu saja daganganpun ditambah seiring dengan permintaan
konsumen selain plastik kantong iapun
menyediakan tali rafia dan sedotan . Ada tambahan dagangan lagi berupa
mie bungkus kering dan gula aren. Sehingga mobil box besarnya setiap kirim
barang selalu penuh sesak dengan dagangan.
![]() |
dangangan bang Slamet |
Apalagi jika
orang punya hajat atau gawe permintaan , dagangan selalu naik. Kini ia tidak
sendirian jika mengirimkan barang ke pelanggan . Namun ada dua karyawannya yang
selalu menemani kemanapun ia pergi. Meskipun sudah jadi bos namun sikapnya
biasa-biasa saja seperti dulu. Ia tidak malu menurunkan dagangan dari mobil
untuk diantar ke kios-kios di pasar.
Ketika
ditanya resep keberhasilannya sebagai pedagang . Slamet yang suka kerja keras
ini mengatakan selain kejujuran dalam menjalankan usaha . Juga teliti dalam
melakukan kegiatan usaha baik mencari dagangan atau menjualnya kembali. Selain
itu juga diperlukan modal awal untuk membuka usaha meskipun tidak banyak itu
harus ada.
” Wah malu
mengatakannya mas mas bisa hitung sendiri berapa nilai dagangan saya sekarang.
Padahal awal membuka usaha dagangan saya tidak lebih dari lima ratus ribu. Jadi
bagi yang ingin berusaha jangan malu untuk melangkah modal dikit tidak apa-apa
jika jujur dan teliti pasti akan berkembang menjadi besar”, pesannya menutup
sua. (Muin)
0 Response to "Slamet Berawal Naik Angkot, Kini Kirim Barang Pakai Truk Box"
Post a Comment