"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Inilah Kisah Tentang Maulana Abdur Rahman Albar Cikal Bakal Desa Mutih Kulon dan Sekitarnya

Makam Syeh Maulana Abdur Rahman Albar Mutih Kulon

Demak - Desa Mutih Kulon adalah desa pertanian di kecamatan Wedung yang warganya juga banyak yang merantau di luar kota seperti Jakarta. Mereka banyak yang berhasil di luar desa , selain wirausaha banyak dari mereka yang terkenal sebagai Ulama dan tabib. Desa Mutih Kulon tidak bisa lepas dari tokoh sentral Maulana Abdur Rahman Albar.
Siapakah dia? Syekh dari Hadramaut Yaman itu dipercaya sebagai cikal bakal Desa Mutih. Sebuah kuburan tua yang terdapat di tengah persawahan desa tersebut dipercaya sebagai makam syekh tersebut. Makam itu dikenal penduduk setempat sebagai Burwatu (kubur watu). Dari kisah Syekh Maulana pulalah nama Mutih didapatkan.
KH Abdullah Manshur Sanusi, pengasuh Pesantren Darut Tauhid Alalawiyah Assanusiyah menceritakan, sang syekh hidup sezaman dengan Ratu Kalinyamat yang memerintah Jepara, sekitar abad ke-16. Diceritakan, Kalinyamat yang oleh penulis Portugis Diego de Conto disebut sebagai "Rainha de Jepara senhora pederose e rica" yakni Ratu Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa itu memiliki hobi berburu di hutan. 
Suatu ketika, syekh menemukan kijang milik Ratu Kalinyamat. Karenanya, sang ratu hendak memberikan hadiah kepada syekh. Ia pun mengutus para punggawanya untuk mendatangi syekh."Tuwasana! (Berilah hadiah!)," sabda Ratu Kalinyamat, seperti disampaikan Kiai Manshur.
KH. Abdullah Manshur Sanusi
Rupanya, kata Kiai Manshur, pemimpin prajurit itu agak suda pangrungon. Ia salah mendengar dan menafsirkan perintah. Sependengarannya, ratu memerintahkan "Tewasana! (Bunuhlah!)." Maka, ia pun berangkat ke Demak dengan niat menghabisi Syekh Maulana. Misi sukses dilaksanakan, dan syekh pun tewas di tangan prajurit itu.
 Tapi, apa yang terjadi? Atas kehendak Allah, konon, darah yang mengalir dari diri syekh tidak berwarna merah seperti lazimnya, melainkan berwarna putih. Dari kisah itu muncullah nama Desa Mutih, yang dalam perkembangannya menjadi Mutih Wetan dan Mutih Kulon.
Makanya setiap habis panen, penduduk desa menggelar haul cikal bakal desa tersebut. H.Aminuddin tokoh masyarakat Mutih Kulon  menceritakan, saat haul persawahan tersebut akan dipenuhi oleh ribuan peziarah. Pada umumnya, mereka berdatangan dari desa-desa sekitar Mutih Kulon. Namun, tak sedikit yang datang dari luar Demak, dan bahkan luar Jawa Tengah.
"Biasanya, para dai asal Mutih Kulon yang berdomisili di Jakarta akan pulang. Mereka mengajak serta habaib (keturunan Nabi Muhammad Saw-red) dari ibukota untuk menziarahi makam Syekh Maulana," tutur dia.(Muin)

0 Response to "Inilah Kisah Tentang Maulana Abdur Rahman Albar Cikal Bakal Desa Mutih Kulon dan Sekitarnya"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "