![]() |
Soli di lapaknya tunggu pelanggan |
Demak
– Keterbatasan
fisik bukan halangan untuk tetap berkarya dan bekerja . Itulah yang dikalani
oleh Soli warga desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak. Meski kondisinya
kakinya kurang sempurna namun ia mempunyai keahlian khusus sehingga bisa
menghidupi keluarganya.
Di sebelah utara Jembatan
baru desa Kedungmutih dan Kedungmalang ia membuka lapak servis lampu dan kompor
gas. Setiap hari ia membuka lapaknya menunggu pelanggan yang akan menserviskan
lampu dan kompor gas. Ia membuka usaha di desa pesisir ini sudah enam bulan
dengan cara sewa tempat.
“ Ya yang namanya membuka
usaha ya kadang sepi ya kadang juga ramai . Servis lampu di desa adalah barang
baru sehingga perlu pengenalan lebih dahulu. Jika ramai ya kandang bisa 4-5
orang yang menservis tapi kadang hanya 1 orang saja “, aku Sholi pada
kabarseputarmuria.com.
![]() |
Servis lampu |
Sholi mengatakan usaha
buka jasa servis lampu ini dipilih karena keterbatasan fisiknya. Bekerja
seperti orang lain tentu tidak dapat .Sehingga ia memutuskan untuk belajar
servis lampu pada orang Kudus. Di Kudus ia belajar selama dua minggu. Usai
pelatihan ia tidak langsung buka sendiri.
“ Memang sebelum belajar
kita ada perjanjian , setelah mampu menservis lampu ia harus nyantrik selama
tiga bulan. Ya kita selama tiga bulan membantu guru saya di Kudus “, aku Sholi.
Setelah tiga bulan ikut
gurunya iapun pamitan untuk membuka usaha sendiri dikampungnya. Akhirnya berkat
kebaikan mbak Rofik warga desa Kedungmalang yang mempunyai kios nganggur di
komplek jembatan. Iapun membuka usaha yang terbilang baru di desa pesisir.
![]() |
Servis kompor dan regulator |
“ Alhamdulillah pelanggan
saya ya warga di sekitar Kedungmalang ini misalnya desa Kedungmutih,
Kedungkarang, Babalan, Panggung dan Surodadi “, tambah Soli.
Adapun tarip servis yang
ia kenakan pada pelanggan bervariasi , jika kerusakannya ringan ongkosnya Rp 5
ribu – Rp 10 ribu. Namun jika harus mengganti atau tukar onderdil bisa Rp 15
ribu – Rp 25 ribu. Biasanya yang diserviskan adalah lampu-lampu merk terkenal
dan juga harganya mahal.
Adanya tukang servis lampu
ini cukup membantu bagi pelanggan karena bisa menghemat pengeluaran. Dulunya
lampu yang hanya sekali pakai saja kini bisa diservis lagi. Sehingga
pengeluaran lampu bisa lebih ekonomis separuh lebih.
Seperti pengakuan
Maftukhin warga desa Kedungmutih salah satu pelanggan soli. Jika beli baru anggarang
yang dikeluarkan lebih dari Rp 50 ribu. Namun jika diserviskan ia hanya
mengeluarkan uang paling banter Rp 20 ribu dari kantongnya. (Muin)
0 Response to "Sholi Tukang Servis Lampu dan Kompor Gas dari Pesisir Babalan"
Post a Comment