"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Belajar Dari Mbah Abdul Jabar , Pegaram “Sepuh” Dari Menco Demak

Mbah Haji Abdul Jabar pegaram sepuh dari Menco 

Demak-  Kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini menjadi satu-satunya sentra garam di Demak. Salah satu desa sentra pembuatan garam adalah desa Berahan Wetan tepatnya dukuh Menco. Pedukuhan yang dulunya dihuni puluhan kepala keluarga kini berkembang menjadi ratusan KK karena lambiran sungai Wulan.

Jika anda memasuki desa ini dari arah Timur yaitu desa Bungo anda akan menemukan lahan garam yang berada dipinggir jalan raya. Jika musim kemarau seperti ini di lahan garam ini tampak kristal putih . Kristal putih itu adalah garam yang dihasilkan dari penguapan air laut.Salah satu pemilik lahan garam di pinggir jalan itu adalah Mbah Haji Abdul Jabar . 

Ketika ditanya mbah Haji Abdul Jabar usianya lebih 77 tahun karena ia lahir pada tahun 1938. Meski sudah “sepuh” namun mbah Haji Abdul Jabar masih bersemangat membuat garam. Tanpa teman ia seorang diri menggarap lahannya .

Mbah Abdul Jabar dan lahan garamnya


“ Saya membuat garam lebih tiga  puluh tahun , lahan ini milik saya sendiri membuat garam itu belajar dari kanan kiri tidak ada gurunya. Prinsipnya air laut di keringkan setelah airnya tua dimasukkan mejanan akan jadi garam “, aku Mbah Abdul Jabar.

Mbah Abdul Jabar mengatakan , membuat garam tidak sulit. Jika panasnya banter tiga bulan sudah bisa panen. Sekali panen setiap empat hari sekali ia bisa memanen lahannya. Sejak panen perdana sampai sekarang mbah jabar sudah memanen garam hampir 1000 zak . Satu zak garam beratnya sekitar 40 Kg.

Garam yang dihasilkan mbah Abdul Jabar awalnya dijual pada pengepul yang membeli garam dari lahan. Satu zak garam saat ini harganya Rp 7.000 ribu. Menurutnya harga garam tahun ini tidak sebagus tahun yang lalu. Tahun kemarin sampai akhir panen harga garam masih di beli Rp 11 ribu setiap zaknya.

Lahan garam milik mbah Haji Abdul Jabar
“ Ya gimana lagi bakul membeli perzak Rp 7.000 ya manut saja. Padahal tahun kemarin garam dari desa  Menco masih laku Rp 11 ribu perzak. Kalau gudang itu beli mungkin harga garam bisa seperti tahun kemarin”,kata Mbah Haji Abdul Jabar.
Dari membuat garam selama puluhan tahun di lahannya itu. Mbah Haji Abdul Jabar bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-harinya. Bisa menunaikan ibadah haji dari usahanya membuat garam. Selain itu juga bisa membuat rumah dan memenuhi kebutuhan keluarga lainnya.

Selain dijual pada bakul , hasil garam dari tambak mbah Haji Abdul Jabar sebagian disimpan didalam gudang. Garam hasil penyimpanan dalam gudang merupakan tabungan yang setiap saat dijual. Jika panen raya harga garam cenderung turun ,sehingga sebagian disimpan di dalam gudang. Jika musim penghujan tiba garampun dijual karena ada kenaikan harga.

“ Pegaram seperti saya ini tabungannya ya garam di dalam gudang seperti ini . Nanti kalau harganya sudah naik garam ini kita jual. Biasanya ya ada kenaikan meski sedikit “, tambahnya.

Meskipun usianya sudah uzur atau sepuh namun , kondisi mbah haji Abdul Jabar masih “ kiyeng “ hanya pendengarannya yang agak berkurang. Ia masih tampak bersemangat mengangkut tanah untuk meninggikan gudang garamnya. Dialah salah satu profil pegaram Demak yang setia pada profesinya yaitu membuat garam. (Muin)


0 Response to "Belajar Dari Mbah Abdul Jabar , Pegaram “Sepuh” Dari Menco Demak"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "