![]() |
Jamaah menyantap nasi kuning kebuli |
Pekalongan – Anda yang pernah mengikuti acara maulid nabi Muhammad SAW di gedung
sholawat pasti akan merasakan nasi kuning berlauk daging kambing. Jika anda
sabar menanti pasti anda akan kebagian nasi kuning yang diyakini jamaah
mempunyai keberkahan tersendiri. Bahkan beberapa jamaah membawa sisa nasi atau
tulang kambing untuk oleh-oleh yang di rumah.
“ Rasanya kurang puas jika
tidak ikut selamatan nasi kuning di sini. Alhamdulillah meski mendapat tempat
di belakang rombongan kami masih bisa merasakan nasi kuning yang membawa berkah
ini “, kata Mukari (59) jamaah sholawat asal desa Kedungmutih kecamatan Wedung
kabupaten Demak pada reporter PIYE KABARE DEMAK.
Mukari mengatakan dari
desanya ia bersama dengan puluhan temannya naik bis ada yang juga nyarter
kendaraan kecil sejenis avanza ,Elf dan yang lainnya. Dari rumah masing-masing
sekitar pukul 3 sore sampai di makam sekitar jam 8 malam jamaah berziarak ke
makan Sapuro. Disana setelah berziarah mereka juga melakukan hataman Alqur’an.
Usai dari makam rombongan bergerak ke gedung sholawat.
![]() |
Bagi Mukari dan juga teman
rombongannya makan nasi kuning usai kegiatan maulud merupakan kepuasan
tersendiri. Sehingga meski menunggu lama namun hal itu tidak menjadi masalah
.Yang penting mereka bisa makan bersama-sama dalam satu tempat untuk 4-5 orang.
Hal itu membawa keberkahan tersendirinya baginya yang ditak bisa diukur dengan
uang.
Memang selamatan nasi kuning
merupakan moment sebagai pelengkap acara Maulid di Pekalongan sehingga fihak
panitia sudah mempersiapkan beberapa hari sebelum acara digelar. Memberi makan
sejumlah puluhan ribu orang harus dipersiapkan secara masak-masak sehingga
ketika acara di gelar semua sudah siap. Tempat masaknyapun tidak satu tempat
namun membutuhkan lebih dari satu tempat agar bisa mengejar waktu.
“ Masak-masaknya sudah kita
mulai empat hari yang lalu , hari ini sudah siap semua tinggal kita persiapkan
ke dalam talam-talam ini. Satu talam untuk lima orang selain nasi kebuli ,
daging kambing beserta tulangnya ada buah jeruk,pisang dan air minum gelas “,
ujar salah satu ibu yang masak di rumah belakang gedung sholawat.
Untuk mendistribusikan nasi
kuning kebuli ini pihak panitia menurunkan ratusan personil dimulai dari dapur
sampai dengan tempat yang paling jauh jaraknya hampir satu kilometer. Oleh karena
itu karena keterbatasan tenaga pendistribusian sering jamaah menunggu datangnya
nasi terlalu lama. Akibatnya banyak jamaah yang pulang duluan namun belum
kebagian nasing kuning kebuli.
Nasi Kuning kebuli bagi
sebagian jamaah mempunyai berkah tersendiri .Sehingga usai makan bersama itu
banyak dari mereka yang mengumpulkan sisa-sisa nasi dan tulang dimasukkan dalam
wadah plastic untuk dibawa pulang. Banyak diantara mereka yang mempunyai
anggapan bahwa nasi kuning kebuli usai Maulid nabi membawa kekuatan untuk
berbagao hal. Misalnya bagi yang bersawah bisa dicampurkan ketika memupuk
sawah. Bila yang mempunyi tambak bisa untuk memberi makan ikan di tambak .
“ Ya intinya memanfaatkan
barang yang mubazir itu bagus daripada dinjak-injak yang lain tak ada gunanya. Kalau
dikumpulkan kayak begini bisa untuk memberi makan ayam , ikan dan pupuk sawah ‘,
kata salah satu jamaah yang tidak mau disebutkan namanya. (Muin)
Baca Juga :
Baca Juga :
Dari Kanzussholawat Pekalongan , Puluhan Ribu Jamaah Hadiri Maulid Nabi Bersama Habib Lutfie
Butuh Garam Krosok Demak Hubungi HAMZAWI 085727809314
0 Response to "Dari Maulid di Pekalongan, Nasi Kuning” Kebuli “ Lauknya Ratusan Ekor Kambing Jika Sabar Semua Kebagian"
Post a Comment