![]() |
Wahatik diapit kedua orangtuanya |
Demak – Senang , gembira
dan sukacita terpancar dari wajah pasangan Tamsir dan Aslihah warga RT 02 RW 02
desa Kedungmutih. Pasalnya salah satu putrinya bernama Wahatik yang sudah lebih
dua tahun tidak ada kabar beritanya di negeri jiran Malasyia Senin pagi (11/1)
telah kembali pulang dengan selamat.Dari Bandara Ahmad Yani Semarang Tamsir
menjemput Wahatik setelah semalam mendapat SMS dari putrinya itu.
“ Sudah berbagai
macam cara saya lakukan agar anak saya kembali dengan selamat. Selain lewat
media social dan juga teman-teman TKW saya juga ikhtiar lewat orang pintar .
Pokoknya bagaimana caranya agar anak saya bisa pulang dengan selamat “, tutur
Tamsir pada kabarseputarmuria.com yang menemui di rumahnya.
Berita hilangnya
kontak keluarga Tamsir dan Wahatik di Malasyia itu sempat diberitakan
kabarseputarmuria.com pada bulan Juli yang lalu . Selain itu lewat media social
Face Book foto Wahatik juga disebarkan via berbagai macam grup yang ada.
Sehingga ratusan komentar menanggapi informasi hilangnya kontak Wahatik dengan
orang tuanya.
“ Ya kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan semua fihak yang telah
menginfokan anak saya itu. Alhamdulillah pagi tadi saya jemput dari bandara
Ahmad Yani Semarang dengan selamat “, tambahnya.
Sementara itu
Wahatik yang ditemui kabarseputarmuria.com menceritakan kisahnya di negeri
jiran Malasyia sebagai pembantu rumah tangga. Dua tahun yang lalu ia mendaftar
jadi TKW ke Malasyia lewat sebuah Agen di Jakarta. Dari ibu kota Indonesia itu
ia di berangkatkan ke Batam dengan naik Pesawat . Dari Batam ia menuju ke Kuala
Lumpur naik Kapal.
Dari Agen di Kuala
Lumpur itu dengan naik bis ke Sungai Petani . Jarak KL ke Sungai Patani lebih
700 Km naik bis mulai jam 5 pagi sampainya jam 9 malam. Di rumah majikannya itu
ia dipekerjakan untuk mengurus 2 orang anak dan satu orang tua jompo . Didaerah
itu jarang TKW yang bekerja disana karena lokasinya dekat dengan negara
Thailand.
Yang membuat ia
tidak bisa pulang setelah habis kontrak dua tahun adalah ajen penyalur tenaga
kerja yang nakal. Setelah ia ditempatkan di rumah majikan paspor diminta dengan
alasan untuk mengurus kepulangan atau lapor ke KBRI . Namun setelah penempatan
itu ajen tidak pernah datang mengurusi ,bahkan di telponpun nomornya tidak ada
balasan.
“ Ya gimana saya
bingung campur takut , kalau tidak bisa pulang karena pospor di bawa agen.
Sayapun menulis surat pada keluarga di Demak menceritakan apa adanya karena
saya sudah rindu kampung halaman untuk bertemu sanak keluarga “, kata Wahatik.
Entah bagaimana
atau karena apa beberapa hari ini Majikan Wahatik mengatakan ia bisa akan
pulang namun akan diurus dulu ke KBRI. Mendengar itu hatinya sangat gembira
sekali ia mempersiapkan diri untuk mengurus surat-surat pengganti paspor yang
di sita agen. Di kantor KBRI itu ia ditanya petugas bermacam-macam , namun ia
jawab apa adanya intinya ia ingin pulang dan sudah ditunggu keluarga di
Indonesai .
“ Ya di kantor
KBRI itu Alhamdulillah semuanya lancar sehingga , sayapun mendapat surat
laksana paspor yang bisa saya gunakan untuk pulang . Sayapun suruh keluarga
menjemput di Bandara Semarang “, tuturnya.
Wahatik mengaku ia
pulang hanya membawa sedikit uang gajinya. Selain pertimbangan keamanan juga
majikan berjanji akan mengirim uang gaji kekurangannya via transfer bank.
Baginya bertemu kembali dengan keluarga merupakan kegembiraan yang tidak dapat
tergambarkan. Di Malsyia sana ia takut masuk penjara karena permitnya habis
seperti banyak TKI dan TKW lainnya.
Takut kembali
menjadi TKW ? Wahatik yang pernah juga bekerja di Dubai mengatakan , jika
keluarga mengijinkan ia ingin kembali bekerja di Luar negeri agar perekonomian
orang tuanya membaik. Namun dengan pengalamannya itu sebagai pelajaran jangan
sampai terulang oleh nakalnya agen penyalur tenaga kerja. (Muin)
Butuh Garam Krosok Demak Hubungi HAMZAWI 085727809314
0 Response to "Wahatik TKW Demak Di Malasyia , Kini Telah Pulang Setelah 2,5 Tahun Hilang Kontak"
Post a Comment