Demak – Air bersih saat ini merupakan kebutuhan yang
vital bagi warga. Namun tidak semua warga desa menikmati air bersih . Sehingga
mereka masih menggunakan air yang tidak layak. Sepertin halnya warga desa
Tedunan kecamatan Wedung hampir separuh warganya masih memanfaatkan air sungai
untuk kegiatan MCK. Mandi cuci mereka masih menggunakan air yang kurang bersih.
Jika musim penghujan saluran air atau sungai di sekitar desa masih
banyak airnya. Sehingga kebersihannya cukup terjamin . Namun disaat kemarau
tiba air mulai menipis kondisi air makin surut . Tetapi mereka masih
menggunakan air itu untuk keperluan mandi , cuci dan juga keperluan kebersihan
lainnya.
“ Dulu sebelum banjir ada air bersih dari PAMSIMAS , namun ketika banjir
besar tiba semua mesin mati dan rusak . Sampai sekarang air dari PAMSIMAS tak
mengalir . Wargapun kembali menggunakan air sungai untuk kegiatan Mandi, cuci
“, ujar ibu Muftihah warga kampung nambangan desa Tedunan pada kabaredemak.com
Ibu Muftihah mengatakan , setelah air PAMSIMAS tidak mengalir warga
menggunakan air sungai , kolam dan juga saluran air untuk kegiatan mandi ,
mencuci dan memasak. Meskipun kurang bersih karena bercampur dengan lumpur
namun hal itu bukan halangan bagi warga desa. Namun untuk keperluan minum warga
membeli air bersih dari Jepara setiapn Jrigennya Rp 5-10 ribu.
“ Ya gimana lagi pak , kalau tidak ke sungai kita harus beli air
semuanya . jadi kalau untuk mandi cuci kita masih ke sungai . Tetapi kalau untuk
minum pak saya beli air dari Jepara . Jadi warga Tedunan sangat membutuhkan
saluran air PDAM seperti desa Kedungkarang atau Kedungmutih”, harap Ibu
Muftihah.
Ibu Muftihah mengatakan , susahnya tidak ada sambungan PDAM ketika
kemarau tiba. Saluran air , kolam , sungai dan persediaan air semuanya habis.
Untuk mandi saja harus keluar rumah mencari sumber air lain atau mengungsi ke
desa sebelah. Jika masih musim kemarau kesulitan air tidak terasa namun ketika
kemarau panjang tiba warga susah mencari air.
“ Dulu ketika ada PAMSIMAS ya kebutuhan air lumayan terpenuhi , kita
mandi cuci di dalam rumah . Tetapi setelah banjir katanya yang ngurus PAMSIMAS
mesinnya terendam air . Air dari
PAMSIMAS tidak mengalir warga tidak dapat lagi kucuran air bersih “, tambah Ibu
Muftihah.
Selain ibu Muftihah masih ada ratusan warga desa Tedunan yang
membutuhkan sambungan air PDAM. Bagi warga yang berpenghasilan tinggi hal itu
bukan menjadi masalah mereka bisa membuat sumur dan juga membeli air bersih.
Namun bagi warga yang berpenghasilan rendah hal itu menjadi kendala , mereka
adalah pengguna air sungai yang kebersihannya kurang terjamin. Salah satu
solusinya adalah adanya sambungan PDAM untuk MBR seperti desa tetangga. (Muin)
0 Response to "Belum Ada Sambungan PAM Warga Tedunan MCK di Sungai"
Post a Comment